KPU Waykanan Laksanakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Kampung Bukit Gemuruh
Medialampung.co.id - KPU Kabupaten Waykanan kembali melaksanakan Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Kampung Bukit Gemuruh Kecamatan Way Tuba, Rabu (24/11).
Anggota KPU Tri Sudarto Kadiv Parmas dan Sosdiklih, Doan Endedi, Noprisyah Harianto dan I Gede Klipz Darmaja. dihadiri 25 peserta dari unsur tokoh masyarakat yang ada di kampung bukit gemuruh, pemuda-pemudi, tokoh perempuan, Peserta diutamakan yang aktif pada kegiatan kemasyarakatan misalnya Karang taruna, Kader Posyandu, Penggerak PKK, maupun mantan penyelenggara.
I Gede Klipz Kadiv Data dan Informasi mewakili Ketua KPU Waykanan membuka kegiatan Pendidikan Pemilih secara resmi. I Gede mengatakan bahwa kegiatan sosialisasi pendidikan pemilih kepada daerah partisipasi rendah ini dilaksanakan di lokasi sasaran program Desa Peduli Pemilu dan Pemilihan (DP3) di Kampung Bukit Gemuruh Kecamatan Way Tuba yang telah di launching pada Kamis (4/11) yang lalu.
Dalam upaya menjadikan peserta sosialisasi sebagai kader demokrasi KPU menyampaikan materi yang berkaitan dengan kemampuan berbicara di depan publik dengan menghadirkan narasumber Ponita Dewi, S.I.Kom., dan Fito Ali Setiadi, S.H., yang akan memberikan bagaimana mengidentifikasi berita HOAX dengan harapan nantinya peserta sosialisasi dapat getok tular kepada warga lainnya tentang pentingnya demokrasi.
Kadiv Parmas dan Sosdkilih Tri Sudarto mengatakan Program Pendidikan Pemilih ini merupakan duplikasi kegiatan KPU RI melalui KPU Provinsi Se-Indonesia, namun dilaksanakan oleh KPU Kabupaten Waykanan, dan sudah dilakukan secara daring sebelumnya melibatkan peserta dari organisasi KNPI, Pemilih Perempuan,PGRI dan Pemilih Pemula.
Kegiatan pendidikan pemilih ini bertujuan meningkatkan partisipasi pemilih dan pendidikan politik pada pemilih.
Fito Ketua Iwo sebagai narasumber pertama mengatakan "Berpikirlah Sebelum melakukan Klik" ini salah satu tips untuk menghindari dan mengidentifikasi Berita Hoax, cermati berita tersebut sebelum meneruskan postingan tersebut ke medsos atau ke grup whatsapp dan perlu kehati-hatian dalam memposting ke akun media sosial, pahami konten yang akan diposting agar tidak menyinggung orang lain atau hal yang mengandung unsur sara.
Ponita dewi sebagai narasumber kedua mengatakan komunikasi publik adalah salah satu jenis atau bentuk komunikasi, komunikasi itu sangat penting dalam sosialisasi, sebagai kader demokrasi harus memahami dasar-dasar dari komunikasi.
Ia menambahkan tidak semua orang bisa berbicara di depan publik (orang banyak), ada yang sampai gemetaran dan lupa apa yang akan disampaikan, oleh karena itu Ponita mengajak kepada kader DP3 agar mau belajar berkomunikasi.(sah/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: