Kekurangan Pupuk Diakomodasi dengan Pupuk Nonsubsidi atau Organik

Kekurangan Pupuk Diakomodasi dengan Pupuk Nonsubsidi atau Organik

Medialampung.co.id. - Secara umum, kebutuhan pupuk bersubsidi untuk petani di Lampung Tengah baru terpenuhi 50-60%. Hal ini ditegaskan Kepala Dinas Pertanian dan TPH Khresna Rajasa.

"Bicara secara umum, pupuk subsidi di Lamteng baru terpenuhi 50-60%. Kita berharap kekurangan ini bisa diakomodasi dengan pupuk nonsubsidi atau organik," katanya.

Khresna melanjutkan, dirinya berharap ketersediaan pupuk ini bisa mempertahankan produksi hasil pertanian. "Ya, adanya pupuk subsidi bisa mempertahan produksi hasil pertanian," ungkapnya.

Terkait zonasi pertanian, kata Khresna, tujuannya bisa mengendalikan harga saat panen. "Ini supaya harga hasil pertanian stabil saat panen. Zonasi di beberapa kecamatan sudah diarahkan. Di Kecamatan Kotagajah diarahkan menanam nangka, Sendangagung diarahkan menanam durian, serta Pubian diarahkan menanam alpukat dan durian. Kecamatan lain nanti kita arahkan secara bertahap melihat potensi yang ada," ujarnya.

Masalah Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (E-RDKK) penerima pupuk subsidi, kata Khresna, sudah 100%. "Sudah 100% atau 183.034 orang berdasarkan NIK," katanya.

Kemudian realisasi pupuk, kata Khresna, per 22 November 2021 untuk Urea target 59.553 ton terealisasi 55.362 ton dengan sisa 4.193 ton. "NPK target 40.737 ton realisasi 40.542 ton sisa 195 ton; SP36 target 8.941 ton realisasi 7.939,70 ton sisa 1.001,30 ton; Organik target 2.962 ton realisasi 2.567 ton sisa 395 ton; dan ZA target 3.632 ton realisasi 2.872,950 ton sisa 759,05 ton," paparnya. (sya/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: