Jawaban Pemerintah, Diwarnai Intrupsi

Jawaban Pemerintah, Diwarnai Intrupsi

Medialampung.co.id - Sidang paripurna dengan agenda penyampaian jawaban Pemerintah Kabupaten Lampung Barat (Lambar) atas pemandangan umum fraksi terhadap Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) tahun 2020 yang digelar di ruang sidang Margahasana DPRD, Rabu (23/10), diwarnai intrupsi.

Dalam intrupsinya, Sekretaris Fraksi Restorasi Pembangunan Bangsa Erwin Suhendra, S.E., mengaku cukup puas dengan jawaban yang disampaikan Bupati Parosil Mabsus namun ada sedikit hal yang perlu dipertegas tentang program sambungan baru air bersih untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) pada PDAM Limau Kunci.

“Jawaban yang disampaikan saudara Bupati untuk masalah PDAM Limau Kunci secara normatif cukup puas tapi kami anggota dewan adalah wakil dari beribu-ribu warga Lambar dan begitu banyak aspirasi masyarakat yang disampaikan kepada kami. Ada kepedulian pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR untuk memberikan hibah dalam bentuk program MBR di Kabupaten Lambar namun yang perlu kami kritisi adalah program MBR tahun 2019 menuai keluhan dari masyarakat, dimana meteran yang dipasang sudah jebol dan ini perlu dilakukan peninjauan,” kata Erwin.

Politisi dari Partai Nasdem tersebut mengatakan, berdasarkan hasil pantauan pihaknya di lapangan bahwa meteran yang dipasang di rumah-rumah warga penerima MBR tidak memenuhi standar SNI. “Saya ingin menanyakan pemasangan meteran ke rumah warga tersebut di pihak ketigakan atau swakelola. Jika ini dipihak ketigakan maka ini akan ada pemeliharaan,” kata dia seraya mengingat dalam menyonsong MBR 2020, juga dialokasikan kembali namun kedepan pelaksanaanya harus dicermati.

Terkait dana hibah kepada empat kepaksian, kata Erwin,  pihaknya sepakat dana tersebut dialokasikan untuk empat kepaksian yang ada di Kabupaten Lambar.  “Kita juga perlu melakukan croscek ke lapangan untuk melakukan verifikasi organisasi dan Kantor Kesbangpol jangan hanya menerima data tapi melakukan kroscek kelapangan karena jangan sampai dana hibah tidak tepat sasaran,” kata dia.

Sementara itu, Ketua Fraksi Partai Demokrat Heri Gunawan, S.T., menambahkan,  kaitan dengan beasiswa untuk mahasiswa yang kuliah di bidang kesenian, pihaknya berharap agar pemerintah daerah bukan hanya memikirkan beasiswa tapi perlu dipikirkan juga setelah lulus kuliah seperti apa. “Kalau mahasiswa yang lulus kuliah kedokteran sudah jelas setelah lulus kuliah akan ditempatkan bekerja seperti di rumah sakit, nah kalau mahasiswa yang lulus pendidikan kesenian itu kedepannya seperti apa. Kami berharap hasil dari beasiswa pendidikan kesenian ini dapat dilaksanakan di empat tahun mendatang. Namun jangan sampai apa yang mereka dapatkan setelah mereka selesai nanti tidak ada, ini harus dipikirakn oleh pemerintah daerah,” jelas Heri.

Intrupsi juga datang dari Anggota Fraksi Restorasi Pembangunan Bangsa Edi Apriyanto. Aleg asal Dapil III tersebut mempertanyakan kurang tranparansinya ongkos transit daerah (OTD) untuk pemberangkatan haji antara Kementerian Agama (Kemenag) dan Pemkab Lambar. “Kita ingin menanyakan OTD untuk haji dan umroh serta program wisata rohani seperti apa, karena kurang transparan antara Kemenag dan Pemkab soal OTD,” kata Edi.

Menyikapi sejumlah pertanyaan para anggota dewwan, Bupati Parosil Mabsus mengungkapkan, terkait program MBR pada PDAM Limau Kunci akan dilakukan peninjauan di lapangan oleh pihak PDAM.

“Apa yang sudah ditungkan di RAPBD ini silahkan saja dibahas dengan OPD terkait dan pada prinsipnya apa yang kita sajikan ini memang perlu dikaji dan dipelajari oleh para anggota dewan. Saya juga sangat terbuka atas saran dan masukan serta kritikan dari para anggota dewan,” kata Parosil

Terkait OTD haji, kata Parosil, pemerintah daerah selama ini telah  menganggarkan OTD, termasuk untuk kegiatan manasik haji serta ongkos pemberangkatan naik pesawat dari Bandarlampung ke Jakarta juga ada anggarannya.

“Pemkab telah ikut andil terkait proses keberangaktan naik haji. Untuk program wisata rohani itu dikhususkan untuk warga non musim, seperti ke Vatikan, India dan negara lainnya yang menjadi lokasi wisata rohani bagi warga Lambar non musim,” pungkas dia. (lus/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: