Petani Diminta Kendalikan Hama Tikus Saat Pengolahan Lahan

Medialampung.co.id - Salah satu hama utama padi yang sering mengancam tanaman padi adalah hama tikus. Hewan pengerat ini menyebabkan kerugian besar bagi petani karena memiliki daya rusak yang tinggi. Bahkan menyebabkan gagal panen atau puso hanya dalam waktu semalam.
Karena itu, diperlukan langkah pengendalian agar hama tikus tidak menimbulkan kerugian besar bagi petani. Namun, untuk pengendalian tersebut harus benar-benar diperhatikan, salah satunya dilakukan pada saat pengolahan lahan sawah atau sebelum musim tanam padi.
Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura, Gunawan, S.P., mendampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (KPP) Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar), Unzir, S.P., mengatakan, dalam pengendalian hama tikus di lahan sawah sebaiknya harus benar-benar menjadi perhatian petani, karena tanaman padi sangat rentan terserang hama tikus tersebut.
“Sehingga harus diantisipasi sedini mungkin, salah satunya dengan melakukan gropyokan tikus, pemberian umpan tikus dan sebagainya. Dalam pengendalian yang lebih disarankan yakni pada saat pengolahan lahan,” katanya, Minggu (20/2).
Dijelaskannya, pada saat pengolahan lahan tentu lebih efektif dilakukan dari pada saat padi sudah ditanam. Untuk itu, pengendalian hama tikus harus dilakukan, karena perkembangbiakannya sangat cepat. Sehingga petani juga harus setiap saat mengendalikan hama tikus, karena jika lengah tentu sangat berdampak terhadap tanaman padi petani.
“Untuk diketahui bahwa perkembangbiakan tikus sangat cepat, bahkan dalam satu kali melahirkan bisa memiliki 6-10 ekor, dan dalam umur delapan hari dari usia lahir, anak tikus itu sudah siap kawin, dengan masa hamil 23 hari,” jelasnya.
Dengan begitu, kata dia, petani harus lebih ekstra lagi dalam pengendalian hewan pengerat tersebut. Terlebih jarak jangkauan hama tikus di lahan sawah itu bisa menjangkau hingga 200 meter dalam semalam. Artinya, jangkauan tikus untuk menyerang tanaman padi itu juga cukup jauh dan sangat cepat. Bahkan, secara nasional ada sekitar 200 ton petani yang kehilangan hasil produksi akibat tanaman padi terserang hama tikus tersebut.
“Untuk di Pesbar ini kemungkinan mencapai 5-10 persen yang kehilangan hasilnya akibat hama tikus tersebut. Sedangkan, untuk di Pesbar ini rata-rata tanaman padi rentan terserang hama tikus, sehingga harus dikendalikan secara maksimal,” pungkasnya.(yan/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: