Perumahan Nuwwo Maffan Kebanjiran, Ini Komentar Sekdakab Lampura

Perumahan Nuwwo Maffan Kebanjiran, Ini Komentar Sekdakab Lampura

Medialampung.co.id - Menanggapi adanya banjir di lokasi Perumahan GRIYA MAFFAN Jalan ARPN Kelurahan Kelapatujuh Kotabumi Selatan, Kabupaten Lampung Utara (Lampura), yang banjir akibat genangan air hujan, Sekretaris Kabupaten (Sekdakab) Lampura, Drs. Lekok MM, angkat bicara.

Lekok mengatakan, di wilayah tempat tinggal perumahan GRIYA MAFFAN tersebut, memang dataran rendah dan rawan banjir. 

Bahkan, kata dia, di wilayah itu, tadinya merupakan tempat persawahan, yang memiliki genangan air (kepala air).

"Jadi oleh pengembang, dibangun perumahan. Jika hujan, pasti air mengalir ke permukaan lebih rendah. Nah, perumahan itu, tempat air bersarang. Jadi kebanjiran kan," jelas Sekkab Lampura tersebut.

Untuk itu, pihaknya kedepan akan mempelajarinya, dan sekaligus mencari solusi konkrit hingga wilayah itu tidak tergenang air lagi.

"Pasti kita akan cari solusinya. Pihak pengembang juga, Jangan tinggal diam. Kita pecahkan solusinya sama-sama," tegas Lekok.

Pemerintah Kabupaten Lampura, kata Lekok, akan segera membahasnya.

"Apakah nantinya gorong-gorong itu akan kita besarkan, atau kita cari solusi tempat dimana air akan dialirkan. Semuanya masih kita pelajari dulu. Tim BPBD juga sudah ada dilokasi untuk membantu warga evakuasi barang," kata Lekok.

Seluruh satker, kata dia, nantinya juga akan dilibatkan untuk mencari solusi yang paling baik.

Sebab, kata dia, banjir tersebut tidak boleh berlarut-larut. Itu semua, harus dicari solusinya yang konkrit.

"Pasti secepatnya kita akan cari jalan keluarnya," tegasnya lagi.

Sementara Kepala BPBD Kabupaten Lampura, Karim SR, mengatakan tim tanggap siaga BPBD Kabupaten Lampura, menurunkan sebanyak tiga regu, terdiri dari 20 orang. Tim tersebut, nantinya akan membantu mengevakuasi barang-barang warga yang terdampak banjir.

Selain tim siaga, kata Karim SR, kita juga menurunkan perahu karet untuk membantu evakuasi warga yang terjebak banjir tersebut.

"Ketinggian air sekitar 1 meter lebih. Air hujan ini, tidak bisa ditampung oleh drainase yang ada di wilayah itu. Sehingga air menyasar masuk ke rumah warga, dikarenakan perumahan ini daratannya sangat rendah," terang Karim SR.

Ia juga mengaku, masih mendata warga yang terdampak banjir tersebut. Menurutnya, tim yang turun tersebut masih fokus untuk mengevakuasi warga dan barang-barang berharga yang ada di perumahan tersebut.

"Kita masih mendata. Yang jelas, kita fokus menantu evakuasinya dulu. Untuk kerugian juga belum bisa ditafsir, karena tim masih bekerja di lokasi," kata Karim.

Untuk data saat, ini terdapat 46 KK yang terendam banjir pasca hujan lebat selama tiga jam tersebut.

"Sementara data itu yang kita peroleh. Bisa saja lebih, sebab, saat ini keadaan gelap. Lampu di wilayah itu sengaja dipadamkan, agar tidak terjadi hal yang diinginkan oda saat evakuasi berlangsung," kata Karim SR. 

Sayangnya, manajemen pengembang perumahan Nuwwo Maffan, hingga berita ini ditulis belum bisa dikonfirmasi.

Meski salah satu nomor telepon yang berhasil dihubungi, hingga kini belum ada jawaban. (ozy/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: