Terserang Penyakit Kuning, 6 Hektar Sawah Gagal Panen

Terserang Penyakit Kuning, 6 Hektar Sawah Gagal Panen

Medialampung.co.id, SUKAU – Sedikitnya sekitar enam hektare (Ha) areal persawahan di Empat Pemangku, Pekon Pagardewa, Kecamatan Sukau, Kabupaten Lampung Barat terserang penyakit kuning sehingga membuat mayoritas tanaman padi di wilayah itu mengalami gagal panen (puso).

Peratin Pagardewa Tahmiza membenarkan kondisi tersebut, kini sebagian besar petani di wilayah setempat mengeluh lantaran serangan penyakit kuning tersebut merusak tanaman dengan cakupan khususnya di wilayah atar pemangku Gandasuli dan pemangku batusangkar mencapai 80 persen sementara di atar Tanjung heran dan tanjung agung mencapai 40 persen.

“Kalau pun penanganan dilakukan sudah percuma, karena serangan penyakit kuning itu sudah merusak sampai ke batang, sehingga padi yang sudah mulai mengeluarkan bulir itu tampak mati,”ungkap Tahmiza, Kamis (27/6).

Dia mengatakan, petani sendiri tidak mengetahui persis jenis hama tengah menyerang dan mengakibatkan padi di sana gagal panen. Menyikapi hal itu pihaknya berharap kedepan, pemerintah daerah dan instansi terkait dapat memberikan solusi terutama langkah antisipasi agar persoalan yang di hadapi petani tersebut tidak terulang.

“Jelas sudah gagal panen, karena tanaman padi betul-betul sudah terlihat mati, bahkan diberikan untuk pakan sapi pun tidak mau. Petani berharap untuk kedepan ada langkah antisipasi dari pihak terkait untuk mengendalikan hama tersebut,” terangnya.

“Tim kita sudah turun menindaklanjuti laporan dengan cara meninjau langsung lokasi yang dilaporkan, Berdasarkan indikasi yang terlihat pada tanaman, tim menyimpulkan bahwa tanaman padi terserang penyakit hawar pelepah daun,” terangnya.

Untuk mengatasi hama tersebut, pihaknya telah melakukan upaya penyemprotan menggunakan fungisida. Hal ini dilakukan karena penyakit ini disebabkan jamur Rhizoctania Solani dan kondisi hangat serta cuaca basah memicu perkembangan jamur lebih cepat.

“Dengan adanya tindakan penyemprotan itu kita berharap penyakit Hawar pelepah daun yang menyerang tanaman padi dapat dikendalikan dengan cepat sehingga petani tidak mengalami kerugian yang signifikan,”kata dia.

Sebagai antisipasi kerugian petani lebih lanjut akibat serangan hama tersebut pihaknya menyarankan kelompok tani agar mengikuti Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). Disamping itu petani diminta selalu waspada terhadap gejala ataupun serangan penyakit tersebut.

“Kalau hamparan padi terdapat gejala atau serangan secepatnya dilaporkan kepada penyuluh pertanian terkait untuk penanganan lebih lanjut. Semoga saja tidak ada lagi tanaman padi yang terserang penyakit Hawar plepah daun,” pungkas dia.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: