Coban Rondo: Simfoni Alam dan Jejak Cinta yang Abadi

Coban Rondo: Simfoni Alam dan Jejak Cinta yang Abadi

Pesona wisata air terjun Coban Rondo yang menyimpan cerita / Foto -- instagram @dunialoka.id--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Diantara perbukitan hijau nan asri di Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengalir deras sebuah air terjun yang tidak hanya memukau dari sisi keindahan alam, tetapi juga menyimpan narasi legendaris yang penuh makna. 

Coban Rondo, yang dalam bahasa Jawa berarti "air terjun janda", bukan sekadar nama biasa. Ia adalah simbol dari kisah cinta yang berujung duka, menjadi daya tarik emosional sekaligus budaya yang memperkaya destinasi wisata ini.

Berada di kawasan Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Coban Rondo dapat dijangkau dengan mudah dari dua kota besar di sekitarnya. 

Dari pusat Kota Malang, waktu tempuh menuju lokasi hanya sekitar 30 menit, sedangkan dari Kota Batu, jaraknya sekitar 12 kilometer. Dengan akses yang sudah baik, tempat ini menjadi salah satu tujuan favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.

BACA JUGA:Roti Jala Aceh: Sajian Tradisional yang Sarat Makna dan Rasa

Air terjun ini menjulang setinggi 84 meter, dengan aliran air yang berasal dari lereng pegunungan. Debit air yang besar dan deras menciptakan suara gemuruh yang berpadu dengan hawa sejuk pegunungan, menghadirkan suasana alami yang menenangkan jiwa. 

Keindahan visualnya diperkuat oleh lanskap sekitar yang dipenuhi vegetasi lebat dan udara bersih bebas polusi, menjadikan tempat ini cocok untuk menyegarkan pikiran dari hiruk-pikuk kehidupan kota.

Namun, yang menjadikan Coban Rondo istimewa bukan hanya keindahan alamnya. Tempat ini lekat dengan cerita rakyat yang telah hidup dalam masyarakat selama bertahun-tahun. 

Konon, di balik air terjun ini dahulu menjadi tempat persembunyian seorang wanita bernama Dewi Anjarwati, yang disebut-sebut sangat cantik parasnya. Ia adalah istri dari Raden Baron Kusuma, seorang pria bangsawan dari daerah Gunung Anjasmoro.

BACA JUGA:Begini Cara Arkeolog Menentukan Jenis Kelamin dari Kerangka Manusia

Alkisah, pasangan muda ini memulai perjalanan menuju tempat asal sang suami. Namun, di tengah perjalanan, mereka bertemu dengan Joko Lelono, seorang pemuda asing yang terpikat oleh kecantikan Dewi Anjarwati. 

Terjadilah pertarungan antara Joko Lelono dan Raden Baron Kusuma, yang berujung pada tewasnya kedua pria tersebut. Sebelum pertarungan, Raden Baron sempat menyembunyikan istrinya di balik air terjun agar selamat dari ancaman. 

Sejak hari itulah, sang istri dikenal sebagai seorang janda, dan tempat persembunyiannya dinamai Coban Rondo.

Cerita ini menambahkan nuansa emosional yang mendalam pada keindahan alam yang telah ada. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: