Satu Warganya Terserang DBD, Lurah Blambangan Umpu Minta Fogging

Medialampung.co.id - Masyarakat Kelurahan Blambangan Umpu mengharapkan Dinas kesehatan Waykanan menggelar Fogging Fokus di Wilayah Pasar Pemda KM II Kelurahan Blambangan Umpu, karena Ny. Nur (53), salah seorang warganya dinyatakan positif DBD.
“Kami sudah lapor ke Puskesmas Blambangan Umpu, dan pihak Puskesmas Blambangan Umpu pun sudah melakukan Penelitian Epidemiologi, dan memang ditemukan jentik, sehingga langsung melaporkan hal itu ke Dinas Kesehatan Waykanan, untuk minta difogging tetapi hingga hari ini belum ada konfirmasi kapan akan dilakukan Fogging," ujar Hasanudin, SE., MM., Lurah Blambangan Umpu.
Menurut Hasanudin, sebenarnya bukan hanya kali ini saja terdapat warga yang sudah terserang DBD minggu yang lalu, atau tepatnya di akhir bulan Februari 2022 ada 3 warga Blambangan Umpu lainnya yang terkonfirmasi DBD, yakni di Jl. Samudra dan di Jl. Ebara Kelurahan Blambangan Umpu.
Kepala UPT Puskesmas Blambangan Umpu Wiwin Sri Wahyuni, SKm., MM., membenarkan keterangan Lurah Blambangan Umpu, dan bahkan setelah menerima Laporan pihaknya langsung melakukan PE and melaporkan kejadian tersebut ke Dinas Kesehatan Waykanan untuk dilakukan Fogging Fokus.
“Puskesmas Blambangan Umpu sudah lakukan tinjauan ke Lokasi dan Lakuan PE, dan sudah lapor ke Dinas, tetapi memang untuk pelaksanaan Fogging ketentuannya apa pada Dinas Kesehatan Waykanan, jadi kita menunggu, dan kami pun sudah meminta warga untuk menerapkan Menguras, Menutup dan menimbun serta membiasakan memiliki lingkungan yang bersih untuk menghindari berkembang biaknya nyamuk penyebab DBD di Lingkungan masing-masing,” ujar Wiwin.
Kepala Dinas Kesehatan Waykanan, melalui Sekretaris Dinas Andi Octoviandi, SKm., M.Kes., menyatakan akan segera meminta kepada Bidang yang menangani itu untuk segera melakukan Fogging Fokus, sebagai upaya melebarnya posisi endemi DBD,
“Fogging fokus itu bukan berarti memberantas DBD itu hanya mematikan nyamuk yang sudah dewasa, sedangkan untuk jentiknya nanti akan di bagikan abate, tetapi terpenting sekarang kemaun dari warga untuk membiasakan hidup sehat dengan 3M, karena nyamuk penyebab DB itu tidak hidup ditempat yang kotor tetapi dia air bersih yang tentu keberadaannya ada di lingkungan kehidupan kita,” tegas Andi. (sah/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: