Pemilik Kios Dipaksa Beli Pupuk Non Subsidi Untuk Dapatkan Pupuk Subsidi

Pemilik Kios Dipaksa Beli Pupuk Non Subsidi Untuk Dapatkan Pupuk Subsidi

Medialampung.co.id - Sejumlah pemilik kios pupuk di Lampung Tengah mengeluh karena diwajibkan membeli pupuk non subsidi hanya untuk memperoleh jatah pupuk bersubsidi untuk petani.

Setiap kios harus mengeluarkan uang tambahan Rp180.000 karena takut tidak mendapat jatah pupuk bersubsidi.

"Setiap kios harus mengeluarkan uang Rp180.000 jika ingin mendapatkan satu ton pupuk bersubsidi 50 kilogram. Rinciannya satu ton 50 kilogram pupuk bersubsidi seharga Rp2.231.820 ditambah keharusan membeli 25 kilogram pupuk nonsubsidi Rp180.000," kata Zulkifli, salah seorang pemilik kios pupuk di Kecamatan Kotagajah.

Zulkifli mengatakan bahwa pihak distributor pupuk bersubsidi mengancam kios-kios penyalur pupuk tidak akan menurunkan jatah pupuk bersubsidi jika tak membeli pupuk non subsidi, yaitu pupuk NPK Plus. 

"Pemilik kios dan petani benar-benar terbebani karena diharuskan membeli pupuk non subsidi untuk memperoleh pupuk bersubsidi. Distributor mengharuskan kios dan petani membeli pupuk non subsidi itu," ujarnya.

Zulkifli menduga ada modus bisnis terselubung distributor pupuk karena ada kesan pemaksaan membeli pupuk non subsidi untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. 

"Hampir semua pemilik kios di Kotagajah harus membeli pupuk non subsidi untuk mendapatkan pupuk bersubsidi," ucapnya.

Sedangkan Kabid Prasarana dan Sarana Pertanian Dinas Pertanian dan TPH Lamteng Muhtar Hasan mengatakan, pihaknya sudah mendengar informasi ini.

"Kita sudah mendengar keluhan-keluhan ini. Kita juga proaktif menyampaikan keluhan ini kepada penyedia pupuk. Itu hanya trik bisnis," katanya.

Semestinya, kata Muhtar, pemilik kios hubungan dengan distributor baik.

"Hubungan pemilik kios harus baik dengan distributor. Kan yang menjadikan pengecer adalah distributor. Dinas tidak bisa mencampuri masalah ini. Kita hanya sifatnya imbauan. Kalau mau menegur pihak distributor adalah Petro dan Pusri," ujarnya.

Muhtar menambahkan, para petani juga harus memahami pupuk bersubsidi kurang.  

"Petani juga harus memahami pupuk subsidi kurang. Jadi kalau petani mampu diharapkan bisa membeli pupuk nonsubsidi. Ini untuk membantu petani yang kurang mampu. Alangkah baiknya menggunakan pupuk organik," ungkapnya. (sya/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: