Waiting List Nihil, Tren Kasus Covid-19 di RSUDAU Mulai Menurun

Waiting List Nihil, Tren Kasus Covid-19 di RSUDAU Mulai Menurun

Medialampung.co.id - Tren pasien terkonfirmasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah Alimuddin Umar (RSUDAU) Lampung Barat masih cukup tinggi, dengan pergerakan 20 hingga 25 pasien. Tetapi jumlah tersebut sedikit menurun dibandingkan pada akhir bulan Juli lalu dengan pergerakan 25 hingga 29 pasien.

Direktur RSUDAU dr. Iman Hendarman mengungkapkan, per -tanggal 11 Agustus jumlah pasien suspect dan terkonfirmasi Covid-19 yang dirawat pihaknya sebanyak 23 pasien, dengan rincian 10 orang pasien di ruangan transisi, dan 13 pasien di ruang isolasi tekanan negatif.

” Untuk jumlah pasien yang kami rawat masih cukup banyak, untuk saat ini ada 23 pasien, dan rata-rata pergerakannya itu 20 hingga 25 pasien, meski sedikit mengalami penurunan dari sebelumnya, namun tentunya angka tersebut cukup tinggi, dan sebagian besar pasien yang kami tangani itu bergejala sedang dan berat,” ungkap Iman.

Dokter spesialis anak tersebut mengatakan, pihaknya secara maksimal melakukan penanganan terhadap pasien Covid-19 yang dirawat, dan diharapkan para pasien tersebut bisa segera pulih seperti seperti sediakala dan bisa berkumpul kembali dengan keluarga di rumah.

”Sejauh ini untuk penanganan para pasien tersebut Alhamdulillah tidak ada kendala, mulai dari ketersediaan oksigen hingga obat-obatan yang menjadi kebutuhan paling mendasar dalam proses penyembuhan pasien terkonfirmasi Covid-19 alhamdulillah masih tercukupi,” urainya. 

Sementara itu, terkait dengan pasien daftar tunggu (waiting list) di puskesmas-puskesmas saat ini nihil. Tidak seperti sebelumnya, dimana pihaknya tidak bisa menerima rujukan karena antara ketersediaan oksigen dan jumlah pasien di rumah sakit plat merah tersebut sudah dalam batas maksimal.

”Alhamdulillah untuk pasien waiting list saat ini tidak ada, tentunya ini diharapkan menjadi pertanda bahwa tren Covid-19 di Lambar mulai menurun setelah sebelumnya kami sempat memberlakukan daftar tunggu, dan harus menjalani perawatan di puskesmas terlebih dahulu mengingat kami tidak memungkinkan menambah jumlah pasien,” imbuhnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: