Puluhan Satgas GSI Kecamatan Balikbukit Ikuti Pelatihan 

Puluhan Satgas GSI Kecamatan Balikbukit Ikuti Pelatihan 

Medialampung.co.id – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana Pemberdayan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Lampung Barat bersama Pemerintah Kecamatan Balikbukit menggelar pelatihan satuan tugas (satgas) gerakan sayang ibu (GSI) bertempat di aula kantor kecamatan setempat, Senin (22/6).  

Kegiatan itu dibuka Camat Balikbukit Drs. Akmal Hakim dan dihadiri pemateri dari DP2KBP3A yaitu Kasi Perlindungan Perempuan Burwati S.H, M.H, serta diikuti puluhan Satgas GSI se -Kecamatan Balikbukit. 

Dalam arahannya, Camat Balikbukit Drs. Akmal Hakim menyampaikan bahwa pihaknya sangat mendukung kegiatan pelatihan satgas GSI yang dilaksanakan di wilayah setempat, satgas GSI memiliki salah satu peran untuk menekan Angka Kematian Ibu (AKI).

“Seperti kita ketahui, GSI merupakan gerakan percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi yang didalamnya ada unsur pemerintah dan masyarakat, sehingga untuk lebih meningkatkan pengetahuan satgas maka pelatihan ini perlu digelar,” kata Akmal. 

Sebab, kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu wujud hak asasi perempuan dan anak, dan untuk mendukung terwujudnya program ini menjadi tugas bersama antara pemerintah, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan dan organisasi profesi.

”Kita berharap agar seluruh komponen yang ada dalam program ini dapat konsisten dan aktif dalam melakukan sosialisasi agar para ibu hamil rajin mengikuti pemeriksaan ke posyandu agar ibunya sehat, bayi pun sehat sehingga angka kematian ibu dan bayi dapat ditekan,” harapnya .

Sementara, Kasi Perlindungan Perempuan Burwati S.H, M.H, mewakili Plt Kepala DP2KBP3A M Henry Faisal S.H, M.H, menyampaikan bahwa sejalan dengan paradigma Indonesia sehat, maka tujuan pembangunan kesehatan diarahkan pada upaya pengembangan prinsip partisipatif dan pemberdayaan.

“Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat maka keluarga dan masyarakat harus mampu bertanggungjawab atas kesehatannya sendiri. Bagi Masyarakat kita, nilai-nilai kehidupan keluarga masih dipegang erat, sebagai wahana dalam hal pembangunan sumberdaya manusia.

Artinya pembangunan kesehatan dengan pendekatan yang bertumpu pada keluarga menjadi cukup strategis karena sejalan nilai-nilai sosial budaya yang berkembang di masyarakat,” terangnya. 

Lanjutnya, ketika melaksanakan program dan kegiatan Kesehatan Keluarga, maka pada hakikatnya ada dua hal penting yang akan dijangkau yakni peningkatan kualitas sumberdaya manusia (SDM) dan penghargaan kepada status kaum ibu dan kaum perempuan.

“Sekarang mari kita memperhatikan dengan seksama bahwa perkembangan kesehatan keluarga masih diwarnai oleh rendahnya kesiagaan Suami yang antara lain ditandai oleh tingginya angka kematian ibu melahirkan, kondisi tersebut mencerminkan masih banyaknya kaum yang belum menikmati fasilitas kesehatan sehingga diperlukan upaya yang terpadu untuk meningkatkan derajat kesehatan kaum ibu, khususnya di bidang kesehatan reproduksi,” imbuhnya.

Lebih lanjut ia menyampaikan dapat pahami bahwa, tingginya angka kematian ibu dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain pendidikan dan pengetahuan sosial budaya dan sosial ekonomi, geografi dan kesehatan.

“Untuk itu, perlunya adanya komitmen bersama dalam bentuk koordinasi dengan berbagai jenis pelayanan kesehatan serta kerjasama lintas seKtor dan lintas bidang yang harus dimulai sejak saat perencanaan, pergerakan pelaksanaan hingga pengawasan, pengendalian dan penilaian kegiatan. Salah satu bentuk upaya terpadu tadi adalah dengan terbentuk dan berkembangnya Satgas GSI,” kata dia. 

Dengan mempertemukan masyarakat dan pemerintah untuk ikut menangani tingginya angka kematian ibu pada khususnya, dan meningkatnya derajat kesehatan ibu pada umumnya, dan pemerintah serta masyarakat merupakan sasaran tidak langsung dari gerakan sayang ibu.

“Oleh karena itu pelatihan Satgas Kecamatan ini, merupakan salah satu upaya pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkatkan pengetahuan dan wawasan para Satgas yang merupakan ujung tombak dalam pelaksanaan GSI. Diharapkan para Satgas di kecamatan dapat melaksanakan tugas dan fungsi serta peranannya,” pungkas dia.(edi/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: