DLH Lambar Bawa Masalah Gajah dan Sampah ke KLHK dan DPR RI

DLH Lambar Bawa Masalah Gajah dan Sampah ke KLHK dan DPR RI

Medialampung.co.id - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lampung Barat membawa permasalahan konflik gajah yang kerap terjadi di Kecamatan Suoh dan Bandarnegeri Suph (BNS) ke Kementerian Lingkungan Hidup (KLHK) dan juga DPR RI dalam hal ini Komi IV. 

Kunjungan ke KLHK pada Rabu (2/2) tersebut dipimpin langsung oleh Kepala DLH Lambar Muhammad Henry Faisal, didampingi Kabid Pengelolaan dan Pengendalian Lingkungan Hidup Sukimin dan Kabid Kebersihan Heriyanto dan diterima langsung oleh pihak Setditjen KSDAE KLHK Ratna Hendratmoko, SH, M. Hum., dan Kasubag TU TN Way Kambas Hendrawan. 

Muhammad Henry Faisal mengungkapkan, konflik antara manusia dan satwa khususnya gajah yang terjadi Kecamatan Suoh dan BNS menjadi salah satu perhatian serius pemkab Lambar, karena itu pihaknya melakukan kunjungan ke KLHK untuk berkonsultasi sekaligus mendorong pihak KLHK bisa turut serta menyelesaikan konflik yang terus terjadi tersebut.

"Konflik gajah di Kecamatan Suoh dan BNS itu terjadi setiap tahun, karena itu harus ada solusi untuk menyelesaikan persoalan itu dan kami berkunjung ke KLHK untuk mengajukan dan meminta pihak KLHK untuk turut serta mencarikan solusi sehingga konflik gajah dan manusia tidak terus terulang," ungkapnya, seraya menambahkan selain permasalahan konflik gajah kunjungan tersebut juga membahas masalah penanganan sampah di Lambar. 

Selanjutnya, kunjungan juga akan dilakukan ke Komisi IV DPR RI dalam rangka membahas persoalan yang sama. Dengan kunjungan ke DPR RI tersebut diharapkan sama-sama bisa mendorong pihak terkait agar menuntaskan konflik gajah tersebut. 

"Selain ke KLHK kami juga akan berkunjung ke Komisi IV DPR RI, khususnya menemui langsung bapak Mukhlis Basri anggota DPR RI dari Dapil Lampung I untuk membahas masalah yang sama, yakni persoalan penanganan konflik gajah," pungkasnya. 

Seperti diketahui, konflik gajah dan manusia terjadi setiap tahun di Kecamatan Suoh dan BNS. Kasus terakhir terjadi di sekitar Kawah Nirwana Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh, bahkan hingga kini kawanan gajah yang berjumlah tiga ekor tersebut belum juga berhasil digiring ke dalam hutan rimba dan menjauh dari lahan garapan masyarakat. Konflik gajah juga telah menyebabkan kerugian materi bagi masyarakat. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: