Disdikbud : Soal Kepsek SDN 2 Gunungterang Cuma Miskomunikasi 

Disdikbud : Soal Kepsek SDN 2 Gunungterang Cuma Miskomunikasi 

Medialampung.co.id - Menindaklanjuti indisipliner kepala SD Negeri 2 Gunungterang, Kecamatan Airhitam, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) Daseyati, SPd., yang tidak ada di tempat kerja, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud)  Lambar menyebutkan hanya miskomunikasi.

Saat itu tim Kecamatan Airhitam yang dipimpin Camat Drs Dahlin, M.Pd., melakukan peninjauan pada hari penyemprotan massal desinfektan dalam upaya antisipasi penyebaran virus corona (Covid-19), sebagaimana arahan Bupati Parosil Mabsus di semua fasilitas umum dan fasilitas sosial di 15 kecamatan pada Kamis (26/3).

Terjadinya kesalahpahaman tersebut, berdasarkan keterangan dari pihak SD, kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lambar, saat melakukan pengecekan dipimpin Kabid Pembinaan Ketenagaan Tati Sulastri, S.E.

"Berdasarkan klarifikasi pihak sekolah, di hari penyemprotan itu, kepsek siangnya pergi ke Liwa, dan telah diizinkan Koordinator Wilayah (Korwil) Disdikbud Kecamatan Airhitam, Pak Liswan. Keberangkatan kepsek dan bendahara sekolah tak lama setelah sekolah itu melakukan penyemprotan desinfektan," ungkap Tati mendamping Kadisdikbud Bulki Basri, S.Pd, M.M..

Lanjut Tati, kepergian Daseyati ke Liwa,  bukan tanpa alasan melainkan hari itu adalah jadwal bagi sekolah di kecamatan setempat untuk mengurus rekomendasi Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan penandatanganan rekening giro Dana Alokasi Khusus (DAK). 

Sementara rombongan camat ke lokasi SD sekitar Pukul 11.00 WIB atau sekitar setengah jam usai Daseyati berangkat.

"Sebelumnya, Selasa (24/3) semua kepsek dikumpulkan terkait rencana penyemprotan yang dilangsungkan Kamis (26/3), dan Rabu-nya pihak disdik membagikan desinfektan secara merata di semua satuan pendidikan," ungkap Tati

Artinya, lanjut Tati, semua sekolahan sudah mengetahui dan melaksanakan penyemprotan tersebut. Sehingga yang terjadi di hari H penyemprotan merupakan kesalah pahaman saja. 

"Sangat wajar jika pak camat terkejut dan menanyakan keberadaan kepsek sebab memang dihari itu sesuai perintah bupati semua instansi dan lainnya untuk serentak melakukan penyemprotan di masing-masing," ujar Tati. 

Sementara Daseyati, menyebutkan, pihaknya merasa dari kunjungan pihak Disdikbud dan keterangan yang diberikannya, ia tidak perlu lagi memberikan klarifikasi ke camat, sebagaimana diungkapkan satu hari sebelumnya, terkecuali nanti adanya arahan dari dinas terkait.

"Semuanya sudah saya jelaskan, paginya saya ke SD Semarangjaya ngambil desinfektan, kemudian saya mendengarkan arahan camat di halaman kantor kecamatan lalu sempat mampir di Masjid Semarangjaya. Dan langsung kembali ke sekolah. Saya sendiri melakukan penyemprotan perdana, dan setelah itu Pukul 10.30 bersama bendahara sekolah Pak Tarmidi berangkat ke Liwa, saya menuju Bank dan bendahara ngambil rekom di dinas," katanya. (rin/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: