BLK Komunitas Ponpes Miftahurrohmah Produksi Minyak Kelapa Murni

Medialampung.co.id - Kondisi kebutuhan minyak goreng khususnya diwilayah Kabupaten Pesisir Barat (Pesbar) sejak beberapa pekan terakhir mengalami kelangkaan, bahkan meski stok minyak goreng itu tersedia di pasaran, tapi harganya mahal dan tidak sebanding dengan harga eceran yang telah ditetapkan Pemerintah.
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan bahan pokok keperluan sehari-hari. Terlebih, di setiap Pondok Pesantren (Ponpes) merupakan kebutuhan utama yang setiap harinya digunakan, seperti yang ada di Ponpes Miftahurrohmah, Pekon Seray Kecamatan Pesisir Tengah, sangat membutuhkan minyak goreng untuk keperluan memasak para santri sehari-hari.
Dengan kondisi minyak goreng yang sulit didapat serta harga di pasaran yang cukup tinggi itu, maka Ponpes Miftahurrohmah melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas yang ada di Ponpes setempat itu mulai mencoba untuk memproduksi minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) atau minyak goreng yang terbuat dari bahan baku kelapa dalam.
“Wilayah Kabupaten Pesbar ini merupakan salah satu penghasil kelapa dalam, sehingga ini sangat berpotensi untuk pengembangan produksi minyak goreng yang berbahan baku dari kelapa dalam tersebut,” kata Kepala BLK Komunitas Ponpes Miftahurrohmah, Tulus Basuki, Selasa (1/3).
Menurutnya, produksi minyak kelapa murni di BLK Komunitas ini sudah dimulai sejak sepekan lalu, dan saat ini memang masih tahap uji coba. Meski begitu dalam tahap uji coba tersebut sudah menghasilkan produksi minyak kelapa dengan kualitas yang cukup baik, bahkan sudah dicoba untuk kebutuhan memasak pun hasilnya tidak jauh berbeda dengan kualitas minyak kelapa sawit.
“Produksi awal untuk uji coba itu dari 20 butir kelapa yang diproses secara manual bisa menghasilkan minyak kelapa murni (minyak goreng) sekitar empat liter,” jelasnya.
Dijelaskannya, produksi minyak kelapa yang dihasilkan itu tentu sudah sebanding dengan jumlah bahan baku. Karena itu, hari ini kembali mencoba untuk memproduksi sebanyak 100 butir kelapa dalam. Mudah-mudahan bisa menghasilkan produksi minyak goreng yang sesuai dengan harapan.
Kedepan rencananya juga akan terus dikembangkan dan ditingkatkan untuk memproduksi minyak goreng yang berbahan baku dari buah kelapa dalam tersebut.
“Pada dasarnya buah kelapa ketika diproses secara sistematis akan menghasilkan dua jenis minyak yaitu minyak goreng dan minyak herbal,” kata dia.
Untuk itu, masih kata Tulus, kedepan BLK Komunitas juga akan mencoba untuk memproduksi secara sistematis menggunakan peralatan yang ada di BLK tersebut, dengan harapan bisa menghasilkan minyak goreng yang berkualitas dan juga bisa memproduksi minyak herbal.
“Sedangkan, sementara ini hasil produksi minyak goreng berbahan baku buah kelapa di BLK ini masih dikonsumsi untuk kebutuhan di Ponpes setempat,” jelasnya.
Tetapi, lanjutnya, tidak menutup kemungkinan kedepan, jika sudah benar-benar bisa menghasilkan produksi dengan skala besar dan dapat dipasarkan ke masyarakat umum, maka pihaknya juga akan melengkapi semua administrasinya baik berkaitan dengan perizinan seperti terkait BPOM, kelayakan produk, maupun lainnya.
“Kita berharap produksi minyak kelapa murni yang ada di BLK Komunitas ini berjalan maksimal, karena memang untuk kebutuhan bahan baku utama di Pesbar ini mudah didapat dengan harga yang relatif terjangkau,” pungkasnya.(yan/d1n/mlo)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: