Akal-akalan Hindari Lelang, DLH Lambar Pecah Proyek Pengadaan Wastafel untuk Lima CV

Akal-akalan Hindari Lelang, DLH Lambar Pecah Proyek Pengadaan Wastafel untuk Lima CV

Medialampung.co.id - Proyek Pengadaan Tempat Cuci Tangan (wastafel) pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lampung Barat, pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Perubahan, bersumber Dana Insentif Daerah (DID) tahun anggaran 2020  dipertanyakan. 

Meski item kegiatan sama, namun tampaknya DLH mengakal-akali kegiatan tersebut dengan memecah kegiatan menjadi lima kegiatan untuk dilakukan penunjukan langsung (PL) kepada lima perusahaan, dengan total nilai yang cukup fantastis yakni sebesar Rp440.502.000.

Tidak hanya itu, meski nilai yang fantastis namun jenis wastafel yang dipasang oleh kelima perusahaan tersebut, berbahan semen dengan proses pemasangan yang tampak asal-asalan.

Kepala DLH Lambar saat dikonfirmasi membenarkan adanya kegiatan tersebut, namun ia mengaku tidak mengetahui secara rinci terkait dengan program penanganan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). 

"Iya memang ada, sumbernya dari DID, tetapi  untuk lebih jelasnya silahkan konfirmasi ke Bidang," ungkap Ansari. 

Sementara itu, Kasi Penataan pada Bidang Pertamanan DLH Wayan Kurniawan mengatakan, ada lima perusahaan yang mendapatkan penunjukan langsung pengadaan wastafel tersebut.

Ia membeberkan, kelima perusahaan tersebut yakni CV. 05 mengelola anggaran Rp40.020.000,- (pemasangan di delapan kantor), CV. Mandiri mengelola Rp55.355.000,- (enam badan), CV. Ridho mengelola  Rp135.765.000,- (18 dinas), CV. Dwi cipta  mengelola Rp149.815.000,- (pasar, kantor bupati, taman hamtebiu, dan lapangan tenis), terakhir CV. Sangon Ratu mengelola Rp56. 800.000 (pasar pemda). 

"Memang sengaja kita pecah untuk membedakan tiap dinas, pasar, kantor dan badan. Kemudian waktunya hanya 45 hari kalender, jadi terpaksa kita pecah, karena jika melalui proses lelang waktu tidak terkejar," ungkap Wayan. 

Menyoal jenis wastafel yang dipasang, kata dia, itu telah sesuai sebagaimana mestinya, yakni berbahan semen dengan motif batu alam. "Kalau jenisnya itu memang bahan semen tapi motif batu alam,  itu sudah sesuai dengan spek," kata dia. 

Sementara disinggung jumlah total pemasangan, menurutnya instansi atau fasilitas umum berbeda melihat kebutuhan, minimal per instansi ada dua unit, hanya saja untuk pelayanan  bisa empat unit bahkan lebih. 

"Nilainya ada yang sekitar Rp1.700.000 per unit, tetapi itu kan termasuk pipa dan instalasi lain, dan ada juga pengadaan tower air, dan juga dilengkapi kran dan wadah sabun," imbuhnya. (nop/mlo)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: