Lambar Menjadi Sasaran Program Organic Pepper

Lambar Menjadi Sasaran Program Organic Pepper

Kabid Perkebunan Disbunnak Lambar Sumarlin, S.P, M.P--

Medialampung.co.id – Provinsi Lampung mendapatkan program Organic Pepper (Lada Organik) yang fokuskan di tiga wilayah yaitu Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Pesawaran dan Kabupaten Tanggamus dari PT. Mitra dan Deutsche Gesellschaft Fur Internationale Zusammenarbeit (GIZ) atas nama Kementerian Federal Jerman untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan (BMZ).

Terkait program Organic Pepper tersebut, PT. Mitra dan GIZ rencananya akan melakukan audiensi dengan Bupati Lambar Parosil Mabsus pada Selasa (14/6) di Sekolah Kopi Kecamatan Sumberjaya.

“Untuk Lampung, hanya tiga kabupaten yang akan menjadi fokus kegiatan Organic Pepper, salah satunya Kabupaten Lampung Barat,” ungkap Kabid Perkebunan Sumarlin, S.P, M.P mendampingi Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Yudha Setiawan, S.I.P, Kamis (2/6)

Dijelaskannya, proyek lada organik adalah proyek kemitraan antara sektor publik dan swasta dan proyek ini didanai oleh Kementerian Federal Jerman untuk kerjasama ekonomi dan pembangunan dan sektor swasta. 

Proyek ini juga membangun kemitraan dengan instansi pemerintah terkait di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten serta dengan universitas dan Lembaga Swadaya Masyarakat untuk memastikan keberlanjutan pengembangan sektor tanaman lada lestari. 

Sumarlin mengungkapkan, proyek lada organic ini bertujuan untuk mempromosikan adopsi dan menyebarluaskan praktek pertanian terbaik (GAP), menggunakan model tumpeng sari dan wanatani serta memproduksi lada organik melalui penerapan sistem manajemen internal. 

“Proyek ini bertujuan untuk meningkatkan produk lada secara berkelanjutan yang akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan petani lada,” tegasnya.

Lanjut dia, manfaat budidaya lada secara organic adalah untuk menghasilkan produk berkualitas dan berkuantitas yang bebas residu pestisida, sekaligus mencegah pencemaran lingkungan. 

Manfaat lainnya secara ekonomi adalah produk organik dapat dihargai lebih mahal atau harga premium dengan cara terlibat dalam program penjaminan produk organic dalam bentuk sertifikasi seperti USDA dan Rainforest Alliance.

“Melalui kemitraan ini, para pemangku kepentingan termasuk pemerintah daerah dan provinsi akan bekerjasama untuk meningkatkan kemitraan petani lada serta mengamankan rantai pasok lada organik di produksi secara berkelanjutan agar dapat memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat.

Kata dia, ada beberapa komponen proyek yaitu tahap persiapan, peningkatan keahlian dan pengembangan kapasitas petani, pengembangan keahlian dan organisasi, pengembangan bisnis secara berkelanjutan dan monitoring dan penyebaran hasil. 

 

“Proyek ini akan dilaksanakan selama lima tahun yaitu tahun 2021-2025. Dalam lima tahun kedepan, petani diharapkan menghasilkan lada organik yang pendapatannya naik 20 persen,” ujar dia seraya menambahkan, dengan lada organik diharapkan menghasilkan produk yang organik sehingga pendapatan meningkat, lingkungan terjaga dan petani mendapatkan sertifikat organik. (lus/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: