Tim Gabungan Berhasil Pasang GPS Collar di Gajah Buntung

Tim Gabungan Berhasil Pasang GPS Collar di Gajah Buntung

--

Medialampung.co.id - Tim Gabungan berhasil melakukan pemasangan kembali GPS Collar di satu dari 18 ekor gajah liar, yang sejak dua bulan terakhir berada di Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh, pada Jumat (20/5). 

Tim gabungan ini terdiri dari Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BB-TNNBS), TNNBS Bidang Wilayah II Liwa dan Resort Suoh, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu, Wildlife Response Unit (WRU), Wildlife Conservation Society (WCS), im Rhino Protection Unit (RPU) YABI dan juga Mahout, Satgas Penanganan Konflik Gajah kecamatan dan pekon, kepolisian, TNI dan lainnya. 

Kepala Seksi III TNBBS Maris Feriadi, SH, M. Hum., yang memimpin langsung proses pemasangan GPS Collar yang sebelumnya beberapa kali terlepas tersebut mengungkapkan. Untuk gajah yang dipilih memiliki badan besar dan diperkirakan usianya lebih dari 20 tahun. 

"Kami pilih gajah yang dominan dan cukup agresif. Untuk gajah yang menjadi target pemasangan GPS ini berbeda dengan gajah sebelumnya, karena jika gajah sebelumnya masih dalam masa pertumbuhan sehingga pemasangan tidak terlalu kencang sesuai anjuran dokter hewan, karena itu kali ini kami pilih gajah yang pertumbuhannya sudah maksimal, termasuk di bagian leher yang besar, dengan harapan tidak kembali terlepas," ungkapnya. 

Dalam proses pemasangan GPS Collar tersebut, kata Maris, tim melakukan dua kali tembakan bius ke gajah tersebut. Dalam proses pemasangan tim tidak menemui kendala teknis, hanya saja medan yang cukup sulit. 

"Setelah dipasangi GPS Collar, gajah tersebut kembali dilepas untuk bergabung kembali bersama rombongannya," kata dia. 


Tim gabungan berhasil memasang GPS Collar pada salah satu gajah liar yang sejak dua bulan terakhir berada di Pekon Sukamarga Kecamatan Suoh--

Sementara itu, Kepala TNBBS Bidang Wilayah II Liwa Amri, SH, M.Hum., melalui Kepala TNBBS Resort Suoh Sulki, SH., menambahkan, gajah dipasang GPS Collar tersebut diberi nama Buntung alias Lestari. Sesuai namanya ekor gajah ini buntung, dengan sifat yang cukup agresif. 

"Gajah ini paling dominan di rombongannya yang berjumlah 18 ekor. Semoga dengan dipilihnya gajah ini, GPS Collar yang dipasang tidak lagi terlepas," harapnya. 

Sulki menyebut, pemasangan GPS Collar cukup penting dalam rangka memudahkan petugas melakukan pemantauan Satwa berbelalai dan berbadan tambun tersebut. 

 

"GPS collar yang dipasang di gajah ini sangat membantu petugas untuk memantau keberadaannya bersama kelompoknya, ketika terlepas seperti yang terjadi beberapa waktu lalu maka petugas kesulitan untuk memantau dan hanya dilakukan secara manual," imbuhnya. (nop/mlo)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: