Mengenal Terapi Laser untuk Menghilangkan Keloid
Terapi laser adalah prosedur nonbedah yang dilakukan dengan memanfaatkan cahaya berintensitas tinggi. - Foto: Freepik--
BACA JUGA:7 Manfaat Minyak Zaitun untuk Rambut yang Perlu Anda Tahu
Metode ini efektif untuk keloid berukuran besar dan menonjol, meskipun biasanya perlu dikombinasikan dengan perawatan lain untuk hasil jangka panjang.
Q-Switched laser, yang awalnya dikembangkan untuk mengatasi pigmentasi dan menghapus tato, juga bermanfaat untuk memperbaiki warna dan tekstur keloid.
Meskipun prosedurnya aman dan bisa diulang beberapa kali, perubahan biasanya terjadi secara bertahap dan memerlukan beberapa sesi.
Vascular laser menargetkan pembuluh darah yang memberi suplai ke jaringan keloid.
BACA JUGA:Kenali Tanda-Tanda Skin Barrier Rusak dan Cara Mengatasinya
Dengan memanaskan pembuluh tersebut, aliran darah ke keloid berkurang, sehingga jaringan parut menyusut secara perlahan.
Jenis ini sangat cocok untuk keloid yang berwarna merah atau sedang meradang, namun efektivitasnya terbatas untuk keloid yang sangat tebal karena daya tembusnya tidak terlalu dalam.
Fractional laser menciptakan luka mikro tersebar pada permukaan kulit. Proses ini merangsang pertumbuhan sel kulit baru dan membantu meningkatkan penyerapan obat topikal yang digunakan bersamaan.
Jenis laser ini juga bermanfaat dalam mengurangi ketebalan serta melembutkan bekas luka tanpa perlu prosedur invasif seperti suntikan.
BACA JUGA:Freckles: Bintik Kecil di Kulit, Haruskah Dikhawatirkan?
Apakah Keloid Bisa Hilang Sepenuhnya dengan Laser?
Meski terapi laser cukup efektif dalam menyamarkan dan meratakan permukaan keloid, secara umum keloid tidak dapat dihilangkan sepenuhnya hanya dalam satu kali tindakan.
Diperlukan perawatan berkelanjutan yang disesuaikan dengan ukuran, ketebalan, lokasi, dan respons kulit terhadap terapi.
Untuk hasil yang lebih optimal, biasanya dokter akan menyarankan kombinasi terapi laser dengan penggunaan salep khusus atau suntikan kortikosteroid. Langkah ini penting untuk mencegah pertumbuhan ulang jaringan parut.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




