Emping Melinjo Khas Klaten, Camilan Tradisional dengan Cita Rasa Khas Jawa
Emping melinjo khas Klaten tetap eksis di tengah gempuran camilan modern-Ilustrasi Gemini AI-
BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Matangkan Persiapan APEKSI Outlook 2025
Proses Pembuatan yang Teliti
Pembuatan emping melinjo di Klaten membutuhkan ketelatenan dan kesabaran. Biji melinjo tua direbus hingga matang, kemudian dikupas dan dipipihkan satu per satu menggunakan alat sederhana.
Setelah proses pemipihan, emping dijemur hingga benar-benar kering agar lebih awet dan menghasilkan kerenyahan optimal saat digoreng.
Proses manual inilah yang menjadi kunci utama kualitas emping melinjo khas Klaten, karena setiap lembar emping dibuat dengan perhatian khusus.
BACA JUGA:Pertalite Diduga Dicor Pakai Tangki Khusus, Masyarakat Minta Penertiban di SPBU Liwa
Ragam Olahan dan Penyajian
Emping melinjo khas Klaten dapat dinikmati dalam berbagai bentuk dan varian.
Selain emping mentah yang digoreng sendiri di rumah, tersedia pula emping siap santap dengan aneka rasa seperti original, asin, manis, pedas, hingga balado.
Emping ini kerap disajikan sebagai camilan pendamping teh atau kopi, sekaligus menjadi pelengkap berbagai hidangan tradisional seperti soto, rawon, dan nasi tumpeng.
BACA JUGA:Komisi IV DPRD Bandar Lampung Dorong Perda Perlindungan Guru
Nilai Ekonomi dan Budaya
Bagi masyarakat Klaten, emping melinjo tidak sekadar makanan ringan, melainkan memiliki nilai ekonomi dan budaya yang tinggi.
Banyak usaha rumah tangga menggantungkan penghasilan dari produksi emping melinjo.
Selain itu, emping kerap dihidangkan dalam berbagai acara adat, hajatan, dan selamatan sebagai simbol kebersamaan serta ungkapan rasa syukur.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





