Jangan Abaikan Neutrofil Tinggi, Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius
Neutrofil tinggi merupakan tanda bahwa tubuh sedang berada dalam kondisi melawan infeksi, peradangan, atau gangguan tertentu._Foto freepik_--
BACA JUGA:Nasi Penggel, Sajian Tradisional Jawa yang Sederhana namun Sarat Makna
Faktor stres, baik fisik maupun emosional, turut berperan dalam meningkatkan neutrofil. Cedera, operasi, kelelahan berat, hingga tekanan psikologis dapat memicu pelepasan neutrofil ke dalam aliran darah.
Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama kortikosteroid, juga diketahui dapat meningkatkan jumlah neutrofil sebagai efek samping.
Kebiasaan merokok tidak kalah berpengaruh. Zat berbahaya dalam rokok dapat memicu peradangan kronis yang membuat sistem imun terus bekerja, sehingga kadar neutrofil cenderung meningkat.
Dalam kasus yang lebih jarang, neutrofil tinggi dapat berkaitan dengan gangguan sumsum tulang atau penyakit darah serius seperti leukemia.
BACA JUGA:Peringati HUT Ke 80 PGRI,Marsudi : Tanpa Guru Indonesia Tidak Akan Maju
Gejala yang Dapat Menyertai Neutrofil Tinggi
Pada banyak kasus, neutrofil tinggi tidak menimbulkan gejala yang spesifik. Keluhan yang muncul biasanya berasal dari penyakit yang menjadi penyebab utamanya.
Gejala umum yang sering menyertai antara lain demam, tubuh mudah lelah, nyeri atau pembengkakan akibat peradangan, serta infeksi yang terjadi berulang.
Pada kondisi tertentu, penderita juga dapat mengalami keringat malam berlebihan dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas. Jika neutrofil tinggi disebabkan oleh infeksi berat atau gangguan darah, gejala dapat berkembang lebih serius dan memerlukan penanganan segera.
BACA JUGA:Skema KUR BRI 2025 Pinjaman Rp 100 Juta Tenor 60 Bulan dan Simulasi Angsurannya
Cara Mengatasi Neutrofil Tinggi Secara Tepat
Penanganan neutrofil tinggi sangat bergantung pada penyebab yang mendasarinya. Jika kondisi ini dipicu oleh infeksi bakteri, pengobatan dengan antibiotik sesuai anjuran dokter biasanya dapat membantu menurunkan kadar neutrofil kembali ke batas normal.
Penerapan pola hidup sehat juga berperan penting dalam menjaga keseimbangan sistem imun.
Istirahat yang cukup, pengelolaan stres yang baik, olahraga ringan secara teratur, serta menghentikan kebiasaan merokok dapat membantu tubuh bekerja lebih optimal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




