Cara Menghilangkan Nyeri Dada saat Batuk yang Efektif
Nyeri dada saat batuk dapat diatasi dengan berbagai cara sederhana yang bisa dilakukan di rumah, seperti kompres hangat, minum air hangat, istirahat cukup, terapi uap, minuman herbal, hingga latihan pernapasan. - Foto freepik--
BACA JUGA:Daun Saga untuk Batuk: Manfaat, Cara Pemakaian, dan Hal yang Perlu Diperhatikan
7. Hindari Berbagai Pemicu Batuk
Menghindari pemicu batuk sangat membantu mempercepat pemulihan nyeri dada. Beberapa pemicu yang perlu dihindari meliputi asap rokok, debu dan polusi udara, udara dingin dari AC atau kipas, makanan pedas, asam, serta berminyak yang dapat mengiritasi lambung, dan parfum atau aroma menyengat yang memicu batuk.
8. Latihan Pernapasan untuk Mengurangi Tegangan Otot
Latihan napas dalam dapat membantu mengendurkan otot-otot di area dada. Caranya yaitu duduk tegak dan rileks, tarik napas pelan lewat hidung selama empat detik, tahan selama dua detik, kemudian hembuskan perlahan lewat mulut selama empat hingga enam detik. Ulangi lima hingga sepuluh kali ketika dada terasa sesak atau nyeri.
BACA JUGA:Tangan Biru: Kenali Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya
9. Gunakan Humidifier agar Udara Lebih Lembap
Udara yang kering menyebabkan tenggorokan lebih mudah iritasi sehingga memperparah batuk. Dengan menggunakan humidifier, kelembapan udara dapat terjaga dan frekuensi batuk berkurang. Perangkat ini sangat dianjurkan digunakan di kamar tidur terutama pada malam hari.
10. Obat Pereda Nyeri (Jika Dibutuhkan)
Jika nyeri cukup mengganggu, penggunaan obat pereda nyeri seperti paracetamol dapat membantu meredakannya. Pastikan menggunakan obat sesuai aturan pemakaian dan tidak berlebihan.
BACA JUGA:Cara Meredakan Batuk yang Tepat agar Aktivitas Tetap Lancar
Kapan Nyeri Dada saat Batuk Perlu Diwaspadai?
Segera cari bantuan medis jika nyeri dada disertai:
- Sesak napas atau napas berbunyi
- Demam tinggi yang tidak turun
- Nyeri menjalar ke lengan, rahang, atau punggung
- Batuk berdarah
- Batuk berlangsung lebih dari dua minggu
- Riwayat penyakit paru, asma, atau jantung
Gejala tersebut dapat mengindikasikan kondisi lebih serius seperti pneumonia, bronkitis berat, atau masalah lain yang membutuhkan evaluasi dokter. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:




