Pace Lari: Panduan Utama untuk Latihan yang Lebih Efektif dan Aman

Pace Lari: Panduan Utama untuk Latihan yang Lebih Efektif dan Aman

Pace lari bukan sekadar angka di layar aplikasi, melainkan sebuah panduan yang membantu setiap pelari menjaga keseimbangan antara efektivitas dan keamanan latihan. - Foto freepik--

Mencatat pace dari waktu ke waktu memungkinkan pelari untuk memantau kemajuan dengan jelas. Bila pace rata-rata semakin membaik pada jarak yang sama, itu menandakan kapasitas tubuh juga meningkat.

BACA JUGA:Ikan Sapu-Sapu Ternyata Bisa Jadi Sumber Nutrisi, Tapi Ini Syaratnya

Ragam Pace dalam Latihan Lari

1. Easy Pace

Lari dengan kecepatan santai, di mana pernapasan tetap terkontrol dan tubuh terasa ringan. Biasanya digunakan untuk pemanasan, pendinginan, atau saat melakukan recovery run.

2. Long Run Pace

Pace yang sedikit lebih cepat dari easy pace, cocok untuk membangun daya tahan tubuh saat berlari jarak jauh. Ritme ini membantu melatih kekuatan fisik sekaligus mental untuk menghadapi durasi lari yang panjang.

BACA JUGA:Obat Jamur Lidah Bayi di Apotek: Pilihan Aman dan Cara Perawatan

3. Tempo Pace

Lari dengan pace stabil yang terasa “nyaman tetapi menantang”. Tempo pace bermanfaat melatih ambang laktat, sehingga tubuh terbiasa menahan kecepatan lebih tinggi dalam waktu lama tanpa cepat lelah.

4. Interval atau Race Pace

Lari dengan kecepatan tinggi dalam durasi singkat, biasanya mendekati atau bahkan lebih cepat dari pace lomba. Latihan ini dilakukan dengan jeda istirahat, berguna meningkatkan kecepatan, kekuatan kaki, serta kapasitas jantung-paru.

BACA JUGA:Obat Kutu Rambut Alami yang Efektif dan Aman untuk Semua Usia

Tips Menggunakan Pace agar Latihan Lebih Efektif

Gunakan Alat Bantu

Aplikasi lari atau jam tangan GPS sangat membantu untuk memantau pace secara real time. Dengan begitu, pelari bisa segera menyesuaikan bila terlalu cepat atau terlalu lambat.

Kenali Batas Tubuh

Jangan terpaku hanya pada angka. Jika napas sudah terlalu terengah sejak awal, itu pertanda pace perlu diturunkan. Tubuh punya sinyal alami yang perlu didengarkan.

BACA JUGA:Vitamin dan Nutrisi Terbaik untuk Tulang Kuat dan Sendi Lentur

Kombinasikan Berbagai Jenis Pace

Tidak semua sesi latihan harus dilakukan dengan pace cepat. Justru kombinasi antara easy pace, long run pace, hingga interval akan memberikan manfaat paling besar.

Terapkan Prinsip 80/20

Sebanyak 80% latihan sebaiknya dilakukan dengan pace ringan atau menengah, dan hanya 20% sisanya dengan intensitas tinggi. Pola ini terbukti efektif meningkatkan performa sekaligus menjaga tubuh tetap sehat.

BACA JUGA:Makan Nanas Secara Rutin, Apa Saja Manfaatnya untuk Kesehatan?

Naikkan Intensitas Secara Perlahan

Hindari menambah beban latihan terlalu cepat. Aturan umum yang aman adalah tidak lebih dari 10% per minggu, baik dalam hal jarak, durasi, maupun intensitas pace.(*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: