Efek Samping Imunisasi Polio Tetes yang Perlu Diketahui Orang Tua

Efek Samping Imunisasi Polio Tetes yang Perlu Diketahui Orang Tua

Imunisasi polio tetes merupakan salah satu langkah paling penting untuk mencegah polio, penyakit yang bisa menyebabkan kelumpuhan seumur hidup-Ilustrasi AI-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Imunisasi polio merupakan salah satu program vaksinasi dasar yang wajib diberikan kepada bayi dan anak-anak. Vaksin ini berfungsi untuk melindungi tubuh dari virus polio, yaitu virus berbahaya yang dapat menyerang sistem saraf dan menyebabkan kelumpuhan permanen bahkan kematian.

Di Indonesia, jenis imunisasi polio yang paling sering digunakan adalah vaksin polio oral (Oral Polio Vaccine/OPV) yang diberikan dalam bentuk tetesan cairan melalui mulut. Cara ini dianggap praktis, mudah diberikan pada bayi, serta efektif dalam membentuk kekebalan tubuh.

Meskipun demikian, sebagian orang tua masih merasa cemas akan kemungkinan munculnya efek samping setelah anak diberikan vaksin polio tetes. Perlu dipahami bahwa reaksi setelah imunisasi merupakan hal yang wajar, dan umumnya hanya bersifat ringan serta sementara. 

Berikut ulasan lengkap mengenai efek samping imunisasi polio tetes yang penting diketahui:

BACA JUGA:Rupiah Perkasa, Tembus Jadi Mata Uang Terkuat Asia Pekan Ini

1. Efek Samping Ringan yang Sering Dialami

Reaksi ringan biasanya muncul dalam hitungan jam hingga satu atau dua hari setelah imunisasi, lalu hilang dengan sendirinya tanpa perlu perawatan khusus. 

Beberapa di antaranya adalah:

  • Demam ringan: suhu tubuh anak dapat sedikit meningkat sebagai bentuk respons normal terhadap vaksin.
  • Diare atau tinja lebih encer: karena vaksin masuk melalui mulut, saluran pencernaan kadang menimbulkan reaksi sementara.
  • Mual atau muntah: sebagian bayi bisa memuntahkan kembali cairan vaksin. Jika ini terjadi segera setelah vaksinasi, petugas kesehatan bisa memberikan dosis ulang.
  • Anak menjadi lebih rewel: kondisi ini umum karena tubuh sedang beradaptasi dengan vaksin, dan biasanya membaik dalam satu hingga dua hari.

BACA JUGA:Benteng Belgica: Jejak Kolonialisme Belanda di Banda Neira

2. Efek Samping yang Jarang Muncul

Selain reaksi ringan, ada pula efek samping yang jarang tetapi tetap mungkin terjadi. Misalnya:

  • Alergi ringan, seperti ruam kemerahan atau gatal pada kulit.
  • Demam lebih tinggi dari biasanya, yang bisa muncul sebagai tanda tubuh sedang membangun kekebalan lebih kuat.

Jika efek samping ini muncul, orang tua tidak perlu panik. Cukup berikan cairan yang cukup, istirahatkan anak, dan bila diperlukan bisa diberi obat penurun panas sesuai anjuran dokter.

BACA JUGA:Rahasia Kulit Lumpia Lentur dan Tipis Anti Sobek dengan Bahan Sederhana

3. Efek Samping yang Sangat Jarang Namun Serius

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: