Diare pada Lansia: Memahami Pemicu dan Dampaknya yang Serius

Diare pada Lansia: Memahami Pemicu dan Dampaknya yang Serius

Diare pada lansia tidak boleh dianggap remeh._Foto freepik_--

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Diare merupakan gangguan pada sistem pencernaan yang ditandai dengan frekuensi buang air besar yang meningkat disertai konsistensi feses yang cair. 

Meskipun kondisi ini sering dianggap ringan dan mudah ditangani, pada kelompok usia lanjut (lansia), diare dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. 

Ini disebabkan oleh menurunnya daya tahan tubuh serta melemahnya fungsi berbagai organ penting, yang membuat lansia lebih rentan terhadap komplikasi yang mengancam jiwa.

Terdapat beragam faktor yang dapat menyebabkan diare pada orang lanjut usia. Beberapa di antaranya adalah;

BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung Ringkus Kawanan Curanmor Bersenpi Rakitan di Rawa Laut

1. Infeksi oleh Mikroorganisme Patogen. 

Lansia dapat mengalami diare akibat paparan bakteri, virus, atau parasit, terutama dari makanan atau minuman yang tidak higienis. Mikroorganisme seperti Escherichia coli, Salmonella, Norovirus, dan Giardia adalah penyebab umum yang dapat menginfeksi saluran pencernaan dan memicu gangguan buang air besar.

2. Efek Samping Obat-obatan.

Seiring bertambahnya usia, lansia cenderung mengkonsumsi berbagai jenis obat untuk mengelola kondisi kesehatan kronis. Beberapa obat, seperti antibiotik, obat kemoterapi, atau obat pencahar, dapat mengganggu keseimbangan mikroflora usus atau merangsang pergerakan usus secara berlebihan, sehingga menyebabkan diare.

BACA JUGA:Rekomendasi Jam Rolex Pria, Berikut Kisaran Harganya

3. Penyakit Penyerta dan Kondisi Medis Kronis.

Berbagai penyakit yang kerap diderita lansia seperti diabetes mellitus, gangguan tiroid, kanker saluran cerna, serta penyakit radang usus seperti kolitis ulseratif dan penyakit Crohn dapat mempengaruhi sistem pencernaan secara langsung dan menyebabkan diare kronis atau berulang.

4. Alergi dan Intoleransi Makanan.

Seiring waktu, tubuh lansia dapat mengalami penurunan toleransi terhadap zat-zat tertentu dalam makanan, seperti laktosa atau gluten. Akibatnya, konsumsi makanan yang sebelumnya tidak menimbulkan reaksi bisa menjadi penyebab gangguan pencernaan seperti diare.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: