Manfaat dan Risiko Bekam Kepala Bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui

Manfaat dan Risiko Bekam Kepala Bagi Kesehatan yang Perlu Diketahui

Bekam kepala merupakan metode pengobatan tradisional yang banyak dipercaya mampu memberikan sejumlah manfaat kesehatan, seperti mengurangi sakit kepala, memperlancar sirkulasi darah, serta membantu proses relaksasi dan detoksifikasi-Ilustrasi AI-

BACA JUGA:6 Cara Alami Mengurangi Selulit dan Mengencangkan Kulit

5. Mendukung Proses Detoksifikasi.

Dalam sudut pandang pengobatan tradisional, bekam dianggap sebagai metode alami untuk membantu tubuh membuang racun melalui darah. 

Dengan mengeluarkan darah yang dianggap mengandung zat berbahaya, terapi ini dipercaya mampu meningkatkan vitalitas dan daya tahan tubuh.

Meski menawarkan beragam manfaat, bekam kepala juga memiliki potensi risiko, terutama jika dilakukan tanpa standar kebersihan atau oleh terapis yang tidak berpengalaman.

BACA JUGA:Manfaat Jus Pepaya Muda: Minuman Alami bagi Kesehatan dan Kecantikan

1. Risiko Infeksi pada Kulit Kepala.

Jika alat bekam tidak disterilkan dengan benar atau lingkungan terapi tidak bersih, luka kecil akibat proses bekam bisa menjadi tempat masuknya kuman, sehingga berisiko menimbulkan infeksi pada kulit kepala.

2. Kelelahan dan Pusing Setelah Terapi.

Sebagian orang mungkin merasa lemas, pusing atau bahkan mual setelah terapi. Hal ini bisa disebabkan oleh keluarnya darah dalam jumlah tertentu atau karena tekanan darah menurun secara mendadak setelah proses bekam.

BACA JUGA:Cara Mengatasi Sembelit pada Ibu Hamil: Solusi Alami, Aman dan Efektif

3. Bekas Luka atau Jaringan Parut.

Pada teknik bekam basah kulit akan sedikit dilukai sebelum darah disedot keluar. Jika perawatan setelahnya tidak tepat, luka tersebut bisa meninggalkan bekas permanen berupa jaringan parut.

4. Reaksi Alergi Kulit.

Beberapa bahan antiseptik atau pelarut yang digunakan saat proses pembersihan area bekam bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi, terutama pada individu yang memiliki kulit sensitif.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: