Pengusaha Muda Bali Bawa Fashion Digital ke Pasar Global Lewat Dukungan BRI

Pengusaha Muda Bali Bawa Fashion Digital ke Pasar Global Lewat Dukungan BRI

UMKM Bali raih prestasi lewat Pengusaha Muda BRILiaN dan dukungan BRI--

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Dari sebuah keisengan di masa pandemi, lahirlah Haluan Bali, brand fashion berkelanjutan yang kini dikenal hingga mancanegara. 

Berbasis di Jimbaran, Bali, usaha ini berhasil memadukan seni tradisional Indonesia dengan sentuhan modern penuh warna, sekaligus merambah pasar Australia, Belanda, hingga Jepang.

Defria Kirana, sosok di balik Haluan Bali, memulai perjalanannya pada tahun 2020 dengan membuat jaket fungsional di tengah pandemi COVID-19. 

Karya pertamanya tidak hanya stylish, tetapi juga dirancang agar nyaman sekaligus memberi semangat positif di saat banyak orang diliputi suasana duka. 

BACA JUGA:KUR BRI 2025: Solusi Pembiayaan Usaha dengan Cicilan Ringan Mulai Rp600 Ribuan

Seiring waktu, produknya berkembang menjadi kemeja dan outer dengan corak cerah bertema Nusantara.

“Setiap pola kami gambar sendiri, selalu mengangkat kekayaan budaya Indonesia dengan konsistensi pada warna yang eyecatching,” ujar Defria.

Latar belakangnya sebagai lulusan IT membuat Defria terus memutar ide agar produknya berbeda dari yang lain. Pada 2021, ia meluncurkan konsep “Baju Bisa Bicara” dengan teknologi Augmented Reality (AR). 

Setiap pakaian yang dipindai dapat memunculkan video sebagai medium storytelling untuk mengenalkan cerita Indonesia. Inovasi ini membuat produk Haluan Bali tidak hanya sekadar busana, tetapi juga media interaktif yang sarat makna.

BACA JUGA:Manfaat QRIS BRI, Bikin Warung di Empat Lawang Makin Laris

Kecintaan Defria terhadap teknologi berjalan seiring dengan kepeduliannya pada lingkungan. Jika sebelumnya banyak menggunakan polyester, kini ia lebih memilih material ramah lingkungan seperti organic fabric. 

Baginya, karya fashion harus indah sekaligus memberi kontribusi bagi bumi. Semangat keberlanjutan ini juga diwujudkan dalam aspek sosial. 

Haluan Bali melibatkan para perempuan di Jimbaran dalam produksi, pemasaran, hingga pengembangan komunitas. 

Dengan begitu, brand ini bukan hanya menghadirkan produk, tetapi juga menjadi ruang pemberdayaan.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: