Jangan Timbun Uang Tunai di Rekening, Ini Alasannya
Lindungi dana Anda dari stagnansi dan risiko digital dengan strategi keuangan bijak-Ilustrasi Freepik.com-
MEDIALAMPUNG.CO.ID – Di tengah kondisi ekonomi yang tidak menentu, banyak masyarakat cenderung menyimpan dana dalam bentuk tunai di rekening tabungan atau instrumen likuid seperti dolar AS.
Langkah ini umumnya diambil dengan alasan kehati-hatian, terutama saat pasar menunjukkan ketidakpastian. Istilah "cash is king" pun sering menjadi pegangan banyak orang dalam situasi seperti ini.
Namun, kebiasaan menimbun terlalu banyak uang di rekening justru dapat menjadi bumerang. Risiko inflasi dan potensi terjadinya kejahatan digital menjadi dua hal utama yang bisa menggerus nilai uang yang disimpan.
Terlebih lagi, tabungan di rekening biasa sering kali tidak mendapatkan perlindungan transaksi seperti halnya kartu kredit, sehingga apabila terjadi pembobolan rekening, proses pengembalian dana cenderung lebih sulit.
BACA JUGA:Bedakah, Telaga Elok di Lereng Sindoro Penuh Cerita
Idealnya, dana yang disimpan di rekening hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan harian hingga satu atau dua minggu.
Menyimpan dana terlalu sedikit dapat menimbulkan kecemasan dalam memenuhi kebutuhan, namun menyimpan terlalu banyak pun justru membuat potensi pertumbuhan dana jadi stagnan.
Dana sebaiknya dialokasikan ke instrumen keuangan yang mampu memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Di sisi lain, masyarakat juga diingatkan agar tidak menjadikan dana di rekening sebagai bentuk tabungan darurat.
BACA JUGA:5 Body Scrub Murah di Bawah Rp30.000 yang Efektif Mencerahkan Kulit
Tabungan darurat memiliki peran tersendiri, yakni untuk menghadapi kejadian tak terduga seperti biaya kesehatan mendadak atau kehilangan pekerjaan.
Oleh karena itu, dana darurat dianjurkan untuk disimpan secara terpisah dalam instrumen yang mudah diakses, misalnya rekening tabungan berbunga tinggi.
Langkah ini dinilai lebih aman sekaligus memberikan nilai tambah bagi dana yang disimpan, tanpa mengesampingkan aspek fleksibilitas dalam mencairkan dana sewaktu-waktu.
Menata keuangan secara bijak dengan menempatkan dana sesuai fungsinya menjadi kunci dalam menjaga stabilitas finansial di tengah ketidakpastian ekonomi. (*)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:





