Subsidi Motor Listrik Dicabut, Industri Otomotif Hijau Terhambat

Subsidi Motor Listrik Dicabut, Industri Otomotif Hijau Terhambat

Tanpa insentif, target penjualan motor listrik terancam gagal-Ilustrasi AI-

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Industri sepeda motor listrik di Indonesia nampaknya kini tengah menantikan langkah tegas pemerintah terkait kelanjutan program subsidi pembelian kendaraan listrik. 

Sejumlah produsen menilai bahwa ketidakpastian kebijakan insentif menjadi penghambat utama pertumbuhan pasar kendaraan ramah lingkungan saat ini.

CEO sekaligus pendiri MAKA Motors, Raditya Wibowo, menyoroti dampak positif subsidi yang sempat diberlakukan pada 2024. 

Bahkan, insentif sebesar Rp7 juta per unit itu ternyata berhasil mendongkrak angka penjualan motor listrik secara signifikan.

BACA JUGA:Penerimaan Negara Seret, Pemerintah Terhimpit Tekanan Fiskal

“Ketika subsidi masih berlaku, penjualan bisa mencapai 63.000 unit. Namun, setelah dihentikan pada Oktober 2024, penjualannya langsung turun tajam—hanya sekitar 2.000 unit selama kuartal pertama 2025,” ujar Raditya, Sabtu (24 Mei 2025), dikutip dari keterangan resminya.

Menurutnya, ketiadaan kejelasan mengenai kelanjutan skema bantuan itu membuat konsumen ragu untuk beralih ke kendaraan listrik. 

Sehingga hal itu turut mempengaruhi minat produsen dan investor yang semula antusias terhadap pasar kendaraan listrik nasional.

Raditya mendesak pemerintah untuk segera mengumumkan keputusan terkait insentif baru agar ekosistem motor listrik tetap tumbuh dan tidak kehilangan momentum yang sudah terbangun tahun lalu.

BACA JUGA:Deretan Mobil Mewah Milik Sritex Siap Dilelang

“Konsumen butuh kepastian. Kalau terlalu lama menunggu, kita bisa kehilangan peluang besar. Program elektrifikasi kendaraan seharusnya terus dijaga konsistensinya,” lanjutnya.

Ia berharap pemerintah bisa merilis kebijakan terbaru paling lambat pada semester pertama 2025, demi menjaga peluang pencapaian target penjualan 200.000 unit motor listrik hingga akhir tahun ini.

Diketahui, sejak November 2024, Kementerian Perindustrian telah mengajukan usulan skema bantuan baru. Namun hingga akhir Mei 2025, belum ada keputusan resmi dari pihak pemerintah.

“Menunda keputusan sama saja dengan menunda pertumbuhan sektor otomotif hijau. Kepastian subsidi sangat vital, tidak hanya untuk keberlangsungan industri, tapi juga sebagai panduan bagi konsumen,” pungkas Raditya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: