Porsche Akan Kurangi 4.000 Karyawan di Tengah Lesunya Penjualan Global

Porsche Akan Kurangi 4.000 Karyawan di Tengah Lesunya Penjualan Global

Porsche pangkas 4.000 pekerja akibat lesunya penjualan kendaraan listrik secara global-Foto Porsche.com-

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Produsen mobil sport mewah asal Jerman, Porsche AG, mengumumkan rencana efisiensi besar-besaran yang mencakup pemangkasan sekitar 3.900 tenaga kerja hingga tahun 2029.

Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap menurunnya permintaan kendaraan listrik dan tantangan pasar global yang semakin kompleks, khususnya di tengah ketatnya persaingan dan tekanan ekonomi.

Langkah ini diungkapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan Porsche pekan ini, menandai perubahan arah strategi bisnis perusahaan.

Pemutusan hubungan kerja akan dilakukan secara bertahap, terutama melalui penghentian kontrak sementara dan tidak memperpanjang kontrak yang habis masa berlakunya, tanpa PHK massal secara langsung.

BACA JUGA:Nissan March Lahir Lagi Jadi Mobil Listrik Futuristik: Siap Tantang Pasar Anak Muda

CEO Porsche Oliver Blume mengaku kalau pertumbuhan pasar kendaraan listrik ternyata tidak berkembang secepat seperti yang mereka perkirakan sebelumnya.

Bahkan pihaknya juga terpaksa harus menyesuaikan strategi elektrifikasi dengan realita pasar saat ini.

Blume menambahkan bahwa Porsche akan tetap berkomitmen terhadap kendaraan listrik, namun dengan pendekatan yang lebih fleksibel.

Perusahaan kini akan menyeimbangkan lini produk antara mesin pembakaran internal (ICE), plug-in hybrid, dan kendaraan listrik penuh.

BACA JUGA:Xiaomi Geser Apple dan Samsung, Pimpin Pasar Perangkat Wearable Global Kuartal I 2025

Satu-satunya model yang dipastikan tidak akan dielektrifikasi adalah Porsche 911, yang tetap menjadi ikon tradisional merek tersebut.

Porsche bukan satu-satunya produsen mobil yang melakukan efisiensi tenaga kerja.

Beberapa raksasa otomotif global juga tengah bergulat dengan tekanan serupa, yang dipicu oleh penurunan permintaan, ketidakpastian geopolitik, serta gangguan rantai pasok dan regulasi ekspor.

Nissan, pabrikan asal Jepang, mengumumkan akan merumahkan sekitar 20.000 pekerja atau sekitar 15% dari tenaga kerja globalnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: