PPPA Bandar Lampung Edukasi Bahaya Kecanduan Game pada Anak Sekolah

PPPA Bandar Lampung Edukasi Bahaya Kecanduan Game pada Anak Sekolah

PPPA Bandar Lampung Edukasi Bahaya Kecanduan Game pada Anak Sekolah--

MEDIALAMPUNG.CO.ID  – Untuk mencegah meningkatnya kasus anak usia sekolah yang kecanduan bermain game, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Kota Bandar Lampung memberikan edukasi mengenai dampak negatif kecanduan game sekaligus menekankan pentingnya pengawasan dari orang tua maupun guru.

Kepala Dinas PPPA Kota Bandar Lampung, Maryamah, menyampaikan bahwa pihaknya sudah melakukan sosialisasi mengenai bahaya kecanduan bermain game, termasuk game populer seperti Roblox, kepada anak-anak sekolah.

“Kami menekankan edukasi bukan hanya kepada anak, tapi juga orang tua, agar memahami cara bermain game yang sehat serta pentingnya pengawasan keluarga,” jelas Maryamah, Minggu 24 Agustus 2025.

Ia menambahkan, keterlibatan orang tua dan guru menjadi kunci untuk mencegah anak terjerumus pada kecanduan. 

BACA JUGA:Polresta Bandar Lampung Bekuk Residivis Narkoba Usai Curi 2 Ponsel Milik Warga

“Peran orang tua dan guru sangat penting dalam mengawasi anak, apalagi sebagian sudah sampai tahap kecanduan game,” ujarnya.

Maryamah juga menyebutkan, pihaknya berencana membuka posko pengaduan apabila banyak laporan masuk terkait anak yang mengalami kecanduan bermain game. 

“Kalau laporan terus meningkat, kami bisa membuat posko pengaduan, termasuk terkait konten atau perilaku yang tidak pantas,” ungkapnya.

Selain memberikan edukasi, PPPA juga mendorong pengelola platform game untuk memperkuat sistem keamanan agar lebih ramah anak.

BACA JUGA:Pemkot Bandar Lampung Perketat Pengawasan Retribusi Pasar Tradisional

“Anak-anak saat ini sulit dipisahkan dari gawai, maka dari itu penting bagi pengembang game untuk menyediakan sistem keamanan yang lebih kuat,” katanya.

Di sisi lain, kerja sama dengan pihak sekolah juga sudah dijalankan melalui aturan pembatasan penggunaan ponsel di lingkungan sekolah. Namun, Maryamah menegaskan pengawasan utama tetap berada di rumah.

“Di sekolah anak hanya sebentar, selebihnya mereka lebih banyak berada di rumah dan lingkungan. Karena itu pengawasan dari orang tua dan masyarakat sekitar sangat dibutuhkan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: