Burnout menjadi ancaman nyata, meski produktivitas di permukaan terlihat baik-baik saja.
Freelancer tidak hanya menjual keahlian, tetapi juga harus mengelola administrasi, keuangan, pemasaran, hingga pengembangan diri. Semua peran itu dijalankan sendiri tanpa tim pendukung.
Kesalahan kecil dalam pengelolaan waktu atau keuangan bisa berdampak besar. Inilah pertaruhan lain dalam dunia freelance: kegagalan bukan hanya soal proyek, tetapi juga soal keberlanjutan hidup.
Freelance bukan jalan pintas menuju kebebasan finansial atau hidup santai. Ia adalah pilihan yang menuntut kedisiplinan tinggi, kesiapan mental, dan keberanian menghadapi risiko.
BACA JUGA:Freelance dan Manajemen Keuangan Pribadi: Kunci Bertahan di Tengah Penghasilan Tidak Tetap
Bagi mereka yang mampu bertahan, freelance bisa menjadi ruang tumbuh yang luas. Namun bagi yang masuk tanpa persiapan, kebebasan itu bisa berubah menjadi tekanan yang melelahkan.
Pada akhirnya, freelance bukan soal terlihat bebas, melainkan soal siap menanggung segala pertaruhannya.