Freelance dan Work Life Balance, Benarkah Lebih Seimbang?

Selasa 23-12-2025,08:09 WIB
Reporter : Krisna Jeri
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID – Pekerjaan freelance kerap dipersepsikan sebagai pilihan karier yang menawarkan kebebasan waktu dan keseimbangan hidup yang lebih baik dibanding pekerjaan kantoran.

Fleksibilitas jam kerja serta kebebasan menentukan lokasi kerja membuat banyak orang beralih ke dunia freelance demi mengejar work life balance yang ideal.

Namun, di balik fleksibilitas tersebut, muncul pertanyaan besar: benarkah bekerja sebagai freelancer selalu lebih seimbang antara pekerjaan dan kehidupan pribadi?

Salah satu alasan utama seseorang memilih menjadi freelancer adalah kebebasan mengatur waktu kerja.

BACA JUGA:Kesalahan Umum Freelancer yang Membuat Karier Jalan di Tempat

Freelancer tidak terikat jam kantor yang kaku dan dapat menyesuaikan jadwal kerja dengan aktivitas pribadi, keluarga, maupun kebutuhan istirahat.

Kondisi ini memberikan ruang bagi pekerja untuk lebih mengenali ritme kerja masing-masing. Bagi sebagian orang, fleksibilitas ini mampu meningkatkan produktivitas sekaligus menjaga kesehatan mental.

Freelancer memiliki kendali lebih besar dalam memilih proyek yang akan dikerjakan. Mereka dapat menyesuaikan jumlah pekerjaan dengan kapasitas dan target penghasilan yang diinginkan.

Berbeda dengan karyawan tetap yang memiliki beban kerja relatif konstan, freelancer bisa mengurangi atau menambah proyek sesuai kondisi. Inilah yang membuat konsep work life balance terasa lebih realistis bagi sebagian pekerja lepas.

BACA JUGA:Skill Digital Jadi Senjata Utama Freelancer Modern

Meski terlihat ideal, dunia freelance juga memiliki tantangan tersendiri. Tanpa jam kerja yang jelas, banyak freelancer justru bekerja lebih lama dari karyawan kantoran.

Tekanan tenggat waktu, klien lintas zona waktu, serta keinginan untuk mengambil banyak proyek demi kestabilan finansial sering membuat batas antara waktu kerja dan waktu pribadi menjadi kabur. Kondisi ini berpotensi memicu kelelahan fisik dan mental.

Aspek finansial juga berpengaruh besar terhadap keseimbangan hidup freelancer. Tidak adanya gaji tetap membuat sebagian freelancer merasa harus terus bekerja agar pemasukan tetap terjaga.

Ketidakpastian penghasilan ini bisa menimbulkan stres, terutama saat proyek sedang sepi.

BACA JUGA:Pinjaman KUR BRI hingga Rp100 Juta Masih Tersedia sampai Penghujung 2025

Kategori :