Tari Turuk Langgai: Kearifan Alam dan Spiritualitas Suku Mentawai

Kamis 18-12-2025,17:11 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan

Tari Turuk Langgai memiliki fungsi utama sebagai media penyembuhan dan sarana ritual. Tarian ini dipercaya dapat menghibur roh yang berada dalam tubuh pasien agar tetap tinggal sampai proses penyembuhan selesai. Jika roh meninggalkan tubuh pasien, maka diyakini pasien akan meninggal dunia.

Di luar fungsi ritual, Tari Turuk Langgai juga mengandung nilai-nilai luhur seperti kebersamaan, keharmonisan, cinta kasih, dan perdamaian. 

Tarian ini mengajarkan pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan dunia spiritual.

BACA JUGA:Selang Dua Hari, Korsleting Listrik Kembali Picu Kebakaran di Pekon Pemerihan

Perkembangan di Masa Kini

Seiring dengan perkembangan zaman, Tari Turuk Langgai tidak lagi terbatas pada ritual pengobatan. 

Saat ini, tarian tersebut juga ditampilkan dalam berbagai acara budaya, festival, dan pertunjukan seni sebagai bentuk pelestarian warisan budaya Mentawai. 

Meskipun mengalami pergeseran fungsi, unsur sakral dan nilai tradisionalnya tetap dijaga dengan penuh penghormatan.

BACA JUGA:Cicilan KUR BRI Rp10 Juta Desember 2025, UMKM Bisa Bayar Mulai Rp200 Ribuan

Tari Turuk Langgai bukan sekadar tarian tradisional, melainkan cerminan filosofi hidup Suku Mentawai yang menjunjung tinggi hubungan harmonis antara manusia, alam, dan roh leluhur. 

Melalui gerakan yang meniru alam, properti simbolis, serta ritual yang sakral, tarian ini menjadi warisan budaya yang sangat berharga. 

Pelestarian Tari Turuk Langgai penting dilakukan agar generasi mendatang tetap mengenal dan menghargai kearifan lokal yang telah hidup selama ratusan tahun di tanah Mentawai.(*)

Kategori :