Gubernur juga menyoroti potensi pertanian Pekon Marang yang memiliki sekitar 650 hektare lahan persawahan. Ia berharap keberadaan dua unit dryer yang telah dihibahkan dapat meningkatkan nilai jual hasil panen petani.
“Selama ini petani menjual gabah dalam kondisi basah dengan nilai terbatas. Dengan dryer, gabah bisa dikeringkan lebih optimal sehingga harganya meningkat. Inilah bentuk nilai tambah yang ingin kita dorong,” jelasnya.
Lebih lanjut, Rahmat Mirzani Djausal menegaskan bahwa hingga tahun 2030, Pemerintah Provinsi Lampung akan memfokuskan pembangunan pada penguatan desa sebagai basis utama pertumbuhan ekonomi daerah.
"Penguatan desa diyakini menjadi kunci terciptanya pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkelanjutan di Lampung," ujarnya.
BACA JUGA:Momoh Tersenit, Jajanan Tradisional Khas Jepara yang Gurih dan Sarat Makna
Sementara itu, Bupati Pesisir Barat Dedi Irawan menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemprov Lampung terhadap pengembangan kapasitas desa. Menurutnya, pelatihan GERCEP telah memunculkan ide-ide segar yang berpotensi menjadi solusi konkret bagi persoalan pekon (desa).
“Ini bukan sekadar gagasan di atas kertas. Pelatihan ini memberi motivasi dan langkah awal agar masyarakat desa mampu menyelesaikan persoalannya sendiri melalui inovasi, tentu dengan pendampingan pemerintah,” kata Bupati Dedi Irawan.
Pada kesempatan tersebut, juga dilakukan penyerahan sertifikat Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di bidang kelistrikan dan pengelasan kepada warga yang telah menyelesaikan pelatihan sebelumnya.
Sertifikasi ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing tenaga kerja desa dan membuka peluang kerja yang lebih luas.(*)