Dalam pemaparan tersebut juga disampaikan bahwa sejumlah wilayah berpotensi mengalami curah hujan tinggi hingga mendekati 100 milimeter.
Kecepatan angin diperkirakan berkisar antara 15 hingga 20 knot, yang dapat memengaruhi efektivitas pelaksanaan operasi.
Saat ini, Operasi Modifikasi Cuaca menggunakan pesawat jenis Fletcher yang memiliki jangkauan operasi terbatas.
Kondisi ini mendorong perlunya strategi tambahan agar pelaksanaan OMC dapat berjalan lebih optimal.
BACA JUGA:Pulau Badul, Surga Bawah Laut di Ujung Kulon
Untuk meningkatkan efektivitas pengendalian awan hujan, tim OMC mengusulkan pembentukan posko bayangan di wilayah pesisir barat Sumatra. Keberadaan posko tambahan tersebut diharapkan dapat memperluas jangkauan operasi pesawat serta mempercepat respons terhadap dinamika cuaca.
Pemerintah Provinsi Lampung terus melakukan koordinasi intensif dengan pemerintah pusat dan instansi terkait guna memastikan Operasi Modifikasi Cuaca berjalan maksimal dan tepat sasaran.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Lampung dalam mengambil langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko bencana hidrometeorologi.
Upaya ini dilakukan demi menjaga keselamatan, kenyamanan, serta aktivitas masyarakat di tengah potensi cuaca ekstrem yang meningkat.