Kuah santan menjadi elemen penting lainnya. Santan yang dimasak bersama daun pandan dan sedikit garam menghasilkan aroma wangi dan cita rasa gurih yang lembut.
Kuah ini menjadi penentu rasa Es Gempol yang khas namun tetap terasa ringan.
Rasa manis berasal dari larutan gula merah atau gula Jawa. Aroma karamel yang khas serta warna coklat pekat semakin mempercantik tampilan minuman, terlebih ketika dipadukan dengan es batu.
Kehadiran es batu memberikan sensasi segar pada setiap tegukan sehingga Es Gempol semakin nikmat saat disajikan dingin.
BACA JUGA:Kuluban, Hidangan Sayur Tradisional Penuh Filosofi dari Jawa Tengah
Cita Rasa dan Sensasi Menikmati Es Gempol
Es Gempol menghadirkan perpaduan rasa yang seimbang antara gurihnya santan, manis lembut dari gula merah, tekstur kenyal gempol, serta rasa dingin menyegarkan dari es batu.
Cita rasanya sangat khas Jawa, namun tetap dapat diterima oleh penikmat kuliner modern karena tidak terlalu berat dan tidak berlebihan dalam penggunaan santan.
BACA JUGA:Pecel Ikan Laut, Varian Pecel Unik dari Daerah Pesisir Jawa
Cara Penyajian dan Variasi
Meski versi klasiknya hanya terdiri dari gempol, kuah santan, dan gula merah, sejumlah daerah mulai menambahkan variasi baru untuk memperkaya cita rasa.
Beberapa penyajian menambahkan potongan nangka agar aroma buah lebih harum. Ada juga yang menggunakan sagu mutiara atau bola-bola tapioka sebagai pelengkap tekstur.
Pada beberapa kreasi modern, sebagian santan diganti dengan susu evaporasi untuk memberikan sentuhan rasa yang lebih creamy.
Sejumlah pedagang memilih menambahkan es serut agar kuah lebih cepat dingin dan teksturnya lebih lembut saat diminum.
BACA JUGA:Horok-horok: Kudapan Tradisional Khas Jepara yang Unik dan Mengenyangkan
Peran Es Gempol dalam Kuliner Lokal