Tari Tuping 12 Wajah sendiri merupakan representasi dari dua belas pendekar yang menjadikan topeng bukan hanya simbol perlindungan, tetapi lambang kehormatan dan kesetiaan.
Pada pagelaran ini, filosofi itu terasa nyata ketika ribuan generasi muda bergerak dengan disiplin, ketekunan, dan energi yang seolah mempersatukan masa lalu dan masa kini.
Bupati Radityo Egi Pratama tak menyembunyikan kebanggaannya. Baginya, keberhasilan ini bukan hanya pencapaian seni, tetapi bukti bahwa budaya lokal dapat menembus panggung dunia.
“Anak-anak kita membuktikan bahwa budaya Lampung Selatan hidup dan dihormati. Rekor ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus merawat budaya daerah,” ujarnya.
Lebih dari sekadar rekor, pagelaran ini memperkuat posisi Lampung Selatan sebagai kabupaten yang konsisten menghadirkan pertunjukan budaya bertaraf internasional.
Di usia ke-69, Lampung Selatan tidak hanya merayakan ulang tahun, tetapi menegaskan jati dirinya sebagai tanah yang kaya akan seni, kebanggaan, dan tradisi yang terus mekar.