MEDIALAMPUNG.CO.ID - Dalam beberapa tahun terakhir, dunia freelance semakin diminati, terutama oleh anak muda dan pekerja yang ingin mendapatkan fleksibilitas dalam karier.
Namun bagi mereka yang baru mulai menjadi freelancer, muncul satu pertanyaan besar: haruskah memulai dari proyek gratis?
Topik ini sering memicu perdebatan di komunitas pekerja lepas. Ada yang menganggap proyek gratis adalah batu loncatan yang wajar, sementara sebagian lainnya menilai itu merugikan dan menurunkan nilai profesi. Lalu, mana yang benar?
Freelancer baru biasanya belum memiliki portofolio atau bukti kualitas kerja yang cukup. Klien pun cenderung memilih pekerja yang sudah berpengalaman.
BACA JUGA:Skill Freelance yang Akan Meledak di 2026: Siapkah Anda?
Akhirnya, beberapa klien menawarkan proyek tanpa bayaran sebagai “kesempatan” untuk membuktikan kemampuan.
Situasi ini umum terjadi pada bidang seperti desain grafis, penulisan konten, editing video, hingga social media management.
Tantangannya adalah menentukan apakah tawaran seperti ini layak diambil atau justru harus dihindari.
Meski sering dianggap negatif, proyek gratis bukan berarti tidak bermanfaat. Dalam kondisi tertentu, langkah ini bisa memberikan keuntungan untuk freelancer pemula.
BACA JUGA:Ancaman atau Peluang? Dampak AI bagi Pekerja Freelance Indonesia
Jika benar-benar baru dan belum punya karya yang bisa ditunjukkan, proyek gratis bisa menjadi cara cepat untuk mengisi portofolio sehingga tampilan profil lebih meyakinkan.
Proyek gratis tetap menuntut komunikasi yang jelas, deadline, revisi, dan alur kerja yang rapi. Pengalaman ini dapat melatih profesionalisme dan kedisiplinan.
Freelancer yang baru masuk dunia kerja kadang masih ragu soal kemampuan. Menyelesaikan proyek, meski tidak dibayar, bisa menjadi dorongan untuk maju.
Jika klien puas, mereka bisa memberi testimoni atau merekomendasikan freelancer kepada orang lain, yang nantinya berpotensi menghasilkan proyek berbayar.
BACA JUGA:Cara Freelancer Mengelola Waktu Agar Tetap Produktif Tanpa Burnout