Sinyal visual kemudian melewati jalur penglihatan berikut:
- Optic nerve
- Optic chiasm
- Optic tract
- Thalamus, khususnya lateral geniculate nucleus (LGN)
- Korteks visual di lobus oksipital
Seluruh informasi itu diproses di otak sehingga tercipta persepsi visual yang utuh, lengkap dengan warna, bentuk, dan kedalaman.
BACA JUGA:Warga Candimas Keluhkan Saluran Listrik Tak Kunjung Selesai, Ini Respons PLN Kotabumi
Struktur Saraf Optik
Saraf optik terdiri dari empat bagian utama yang memiliki fungsi berbeda.
Segmen Intraokular
Bagian ini tampak sebagai cakram optik atau optic disc. Area tersebut merupakan titik keluarnya serabut saraf dari retina dan tidak memiliki sel fotoreseptor sehingga menciptakan area buta alami (blind spot).
BACA JUGA:Brimob Lampung Gelar Patroli Dialogis Jaga Keamanan Bandar Lampung
Segmen Intraorbital
Segmen ini terletak di dalam rongga mata dan memiliki fleksibilitas tinggi sehingga mata dapat bergerak bebas tanpa menekan saraf.
Segmen Intrakanalikular
Bagian saraf optik ini melewati kanal optik di tulang tengkorak. Karena berada di ruang sempit, bagian ini rentan terhadap tekanan atau cedera.
Segmen Intrakranial
Segmen yang berada di dalam rongga tengkorak ini merupakan jalur saraf menuju optic chiasm sebelum sinyal diteruskan lebih jauh ke otak.
BACA JUGA:MKMK Pertanyakan Laporan Dugaan Ijazah Palsu Hakim Arsul Sani ke Bareskrim
Gangguan yang Dapat Mempengaruhi Saraf Optik
Neuritis Optik
Peradangan pada saraf optik dapat menyebabkan penurunan penglihatan, nyeri saat menggerakkan mata, atau perubahan persepsi warna.
Kondisi ini sering berkaitan dengan penyakit autoimun seperti multiple sclerosis.
BACA JUGA:Syarat Klaim Saldo DANA Kaget Rp282.000 Sore Ini
Glaukoma
Peningkatan tekanan bola mata dapat menekan dan merusak serabut saraf optik secara perlahan. Jika tidak ditangani, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen.
BACA JUGA:Simulasi Cicilan KUR BRI November 2025 Lengkap dengan Syarat Pengajuan
Atrofi Saraf Optik
Kondisi ini terjadi ketika serabut saraf mengalami kerusakan atau mati sehingga sinyal visual tidak dapat dikirim secara optimal. Penyebabnya antara lain cedera, infeksi, tumor, atau gangguan aliran darah ke mata.