Bayi Sering Kaget Saat Tidur, Apakah Itu Normal? Ini Penjelasan Lengkapnya

Kamis 06-11-2025,05:38 WIB
Reporter : Apriyanti
Editor : Budi Setiawan

Biasanya, refleks ini mulai berkurang antara usia 4–6 bulan, dan akan menghilang sepenuhnya sekitar usia 6 bulan ke atas. Jika bayi terlihat masih sering kaget setelah melewati usia tersebut, hal ini bisa menandakan bahwa refleksnya belum sepenuhnya hilang atau ada kondisi lain yang memengaruhi sistem sarafnya.

Namun, orang tua perlu waspada jika gerakan kaget terlihat tidak simetris (misalnya hanya satu tangan yang bergerak), disertai kekakuan tubuh, kejang, atau bayi tampak sangat gelisah dan sulit tidur. Kondisi tersebut sebaiknya dikonsultasikan dengan dokter anak untuk pemeriksaan lebih lanjut.

BACA JUGA:Berapa Lama Waktu Berjemur di Pagi Hari yang Dianjurkan

Cara Membantu Bayi Agar Tidak Sering Kaget Saat Tidur

Meskipun refleks kaget adalah hal yang normal, ada beberapa cara yang bisa dilakukan agar bayi tidur lebih nyenyak dan tidak mudah terkejut:

1. Bedong Bayi dengan Lembut

Membedong bayi menggunakan kain yang lembut dan pas dapat memberikan rasa aman dan nyaman, seperti ketika masih berada di dalam rahim. Bedong membantu menahan gerakan mendadak akibat refleks Moro, sehingga bayi tidak mudah terbangun. Namun, pastikan bedongan tidak terlalu ketat dan tetap memberikan ruang agar bayi bisa bernapas serta menggerakkan kaki dengan bebas.

BACA JUGA:Jangan Salah! Ini Perbedaan IGD dan UGD di Rumah Sakit

2. Ciptakan Lingkungan Tidur yang Tenang

Hindari suara keras atau cahaya terang di sekitar tempat tidur bayi. Gunakan pencahayaan redup dan jaga suhu ruangan agar tetap sejuk dan nyaman. Suasana yang tenang membantu bayi tidur lebih dalam dan mengurangi kemungkinan kaget karena rangsangan mendadak.

3. Letakkan Bayi dengan Perlahan

Ketika menidurkan bayi, usahakan untuk memindahkannya ke kasur dengan gerakan lembut dan stabil. Hindari menggoyang atau menurunkan tubuh bayi secara tiba-tiba karena hal itu bisa memicu reaksi kaget.

BACA JUGA:Mengenal Intubasi, Tindakan Medis Penyelamat Nyawa

4. Gunakan Suara Latar (White Noise)

Suara lembut yang konstan, seperti suara kipas angin, detak jantung, atau mesin white noise, bisa membantu bayi merasa lebih tenang. Suara ini meniru suasana di dalam rahim, sehingga membantu bayi tidur lebih lama tanpa mudah terbangun.

5. Beri Waktu Tidur yang Cukup

Kategori :