Masa Kejayaan Kerajaan Majapahit dan Para Rajanya

Selasa 04-11-2025,19:48 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan

Kejayaan dalam Perdagangan dan Pemerintahan

Selain kekuatan militernya, Majapahit juga dikenal sebagai kerajaan maritim dan agraris yang makmur. Letaknya yang strategis di jalur perdagangan internasional membuat Majapahit menjadi pusat ekonomi di Asia Tenggara. Komoditas penting seperti lada, garam, dan rempah-rempah diekspor ke berbagai wilayah. Sementara itu, hasil bumi dari daerah taklukan dikirim ke pusat kerajaan sebagai bentuk upeti.

Pemerintahan Majapahit diatur dengan sangat terstruktur. Raja menjadi pemimpin tertinggi, dibantu oleh para pejabat tinggi seperti Mahapatih, Rakryan, dan Bhre yang bertugas mengelola daerah-daerah kekuasaan. Sistem administrasi ini menunjukkan tingkat peradaban yang tinggi untuk ukuran masa itu.

Kekuatan laut Majapahit juga sangat diperhitungkan. Armada yang dipimpin oleh Mpu Nala berperan penting dalam menjaga stabilitas wilayah dan melindungi jalur perdagangan dari ancaman bajak laut. Inilah yang membuat Majapahit dikenal sebagai kekuatan maritim besar setelah Sriwijaya.

BACA JUGA:Budaya Majapahit yang Masih Hidup Hingga Kini

Hubungan Diplomatik dan Kebudayaan

Pada masa kejayaannya, Majapahit menjalin hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan lain di Asia, seperti Siam (Thailand), Champa (Vietnam), dan Tiongkok. Hubungan ini dilakukan melalui pengiriman duta, hadiah, dan perjanjian dagang. Kehadiran Majapahit di kancah internasional membuktikan bahwa kerajaan ini memiliki pengaruh yang luas, tidak hanya di Nusantara tetapi juga di kawasan Asia Tenggara.

Di bidang budaya, Majapahit melahirkan banyak karya sastra besar seperti Negarakertagama dan Sutasoma. Dari kitab Sutasoma karya Mpu Tantular, muncul semboyan terkenal “Bhinneka Tunggal Ika”, yang berarti “berbeda-beda tetapi tetap satu jua”, yang kemudian menjadi semboyan bangsa Indonesia. 

Selain sastra, Majapahit juga maju dalam bidang arsitektur dan seni ukir, yang bisa dilihat dari peninggalan seperti Candi Tikus, Candi Bajang Ratu, dan Gapura Wringin Lawang di Trowulan.

BACA JUGA:Kitab Sutasoma Karya Mpu Tantular: Warisan Luhur dari Masa Keemasan Majapahit

Para Raja Penerus Majapahit

Setelah Hayam Wuruk wafat pada tahun 1389 M, Majapahit mengalami penurunan kekuasaan secara perlahan. Berikut urutan raja-raja Majapahit:

  1. Raden Wijaya (1293–1309 M)
  2. Jayanegara (1309–1328 M)
  3. Tribhuwana Tunggadewi (1328–1350 M)
  4. Hayam Wuruk (1350–1389 M)
  5. Wikramawardhana (1389–1429 M)
  6. Suhita (1429–1447 M)
  7. Kertawijaya (1447–1451 M)
  8. Rajasawardhana (1451–1453 M)
  9. Purwawisesa (1456–1466 M)
  10. Bhre Pandansalas (1466–1468 M)
  11. Bhre Kertabumi (1468–1478 M)
  12. Girindrawardhana (1478–1489 M)
  13. Patih Udara (1489–1527 M)

Setelah masa pemerintahan Girindrawardhana dan Patih Udara, pengaruh Majapahit semakin melemah akibat perebutan kekuasaan internal dan munculnya kerajaan-kerajaan Islam di pesisir utara Jawa, seperti Demak. 

BACA JUGA:Mengenal Kerajaan Majapahit dan Peninggalannya yang Mendunia

Sekitar tahun 1527 M, Majapahit dianggap telah runtuh dan wilayahnya diambil alih oleh Kesultanan Demak.

Masa kejayaan Majapahit merupakan salah satu periode terpenting dalam sejarah Nusantara. Di bawah kepemimpinan Hayam Wuruk dan Gajah Mada, Majapahit berhasil mewujudkan cita-cita persatuan Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. 

Kategori :