Taman Nasional Aketajawe–Lolobata, Wisata Alam Eksotis di Jantung Halmahera

Rabu 15-10-2025,17:07 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

Ada pula gohu ikan, makanan khas Maluku berbahan ikan mentah yang diolah dengan cabai, kemangi, dan bawang merah, memberikan sensasi segar dan pedas yang unik.

Bagi yang menyukai makanan ringan, lalampa—beras ketan isi ikan cakalang berbumbu rempah dan dibakar dalam daun pisang—menjadi teman ideal saat berpetualang di alam. 

Tak kalah menarik, kasbi tumbuk dan sayur lilin menambah daftar cita rasa tradisional yang mencerminkan kekayaan budaya kuliner masyarakat Halmahera.

BACA JUGA:Menyelami Pesona Pulau Kakaban, Surga Ubur-Ubur Langka di Laut Berau

Karena medannya menantang, wisatawan disarankan untuk menggunakan jasa pemandu lokal yang memahami jalur dan perilaku satwa di kawasan ini. 

Kenakan pakaian yang nyaman dan sepatu trekking, serta siapkan perbekalan secukupnya karena fasilitas di dalam taman nasional masih sangat terbatas.

Menjaga kebersihan menjadi hal utama—tidak meninggalkan sampah dan tidak mengganggu satwa liar adalah bentuk penghormatan terhadap alam. 

Waktu terbaik untuk berkunjung adalah musim kemarau, saat jalur pendakian lebih aman dan cuaca mendukung aktivitas luar ruangan.

BACA JUGA:Menyelami Keindahan Teluk Cenderawasih, Taman Laut Terbesar di Indonesia

Aketajawe–Lolobata membuktikan bahwa Indonesia masih memiliki kawasan alami yang nyaris belum tersentuh. 

Di tengah pesatnya pembangunan dan ancaman deforestasi, taman ini menjadi oase kehidupan bagi ribuan makhluk hidup yang bergantung pada keseimbangan alam.

Setiap langkah di jalur hutan, setiap kicauan burung, hingga setiap hembusan angin yang membawa aroma tanah basah adalah pengingat betapa berharganya warisan alam ini. 

Bagi siapa pun yang mengunjungi Halmahera, Aketajawe–Lolobata bukan hanya destinasi wisata, tetapi cerminan hubungan harmonis antara manusia dan alam yang harus terus dijaga untuk generasi mendatang.(*)

Kategori :