Tari Makan Sirih: Simbol Kehormatan dan Keanggunan Budaya Melayu Riau

Senin 06-10-2025,18:09 WIB
Reporter : Romdani
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Tari Makan Sirih merupakan salah satu tarian tradisional yang berasal dari Provinsi Riau, Indonesia. 

Tarian ini dikenal sebagai lambang keramahan dan penghormatan masyarakat Melayu kepada tamu yang datang. 

Dalam tradisi Melayu, sirih memiliki makna khusus sebagai simbol kesopanan, keakraban, dan kehormatan. 

Oleh karena itu, Tari Makan Sirih tidak hanya sekadar pertunjukan seni, tetapi juga wujud nyata dari nilai-nilai adat dan budi pekerti masyarakat Melayu yang luhur.

BACA JUGA:Seni Teater: Makna, Unsur, Jenis, dan Fungsinya

Asal Usul dan Sejarah Tari Makan Sirih

Tari ini lahir dari kebiasaan masyarakat Melayu yang selalu menyuguhkan sirih sebagai tanda penyambutan tamu kehormatan. Dalam kehidupan masyarakat tradisional, menyuguhkan sirih adalah simbol penerimaan dengan tangan terbuka dan rasa hormat. Sirih tersebut biasanya disajikan dalam wadah bernama tepak sirih, yang berisi daun sirih, pinang, kapur, dan gambir.

Dari kebiasaan inilah muncul ide untuk menciptakan sebuah tarian yang menggambarkan proses penyambutan tamu melalui gerakan yang lembut dan penuh makna. 

Seiring waktu, Tari Makan Sirih berkembang menjadi Tari Persembahan, yaitu tarian yang ditampilkan khusus untuk menyambut tamu istimewa dalam acara adat, pemerintahan, dan kegiatan kebudayaan.

BACA JUGA:Seni Tari di Kalimantan: Warisan Gerak yang Menyatukan Alam dan Budaya

Gerakan dan Makna Simbolis

Setiap gerak dalam Tari Makan Sirih memiliki arti yang mendalam. Gerakan tangan yang lembut menandakan ketulusan hati dan rasa hormat, sedangkan langkah kaki yang perlahan menggambarkan kelembutan serta kesopanan masyarakat Melayu.

Bagian yang paling penting dalam tarian ini adalah ketika penari membawa tepak sirih dan menyerahkannya kepada tamu kehormatan. 

Tindakan ini melambangkan penghormatan tulus dan keinginan untuk menjalin persaudaraan. Semua gerakan dilakukan dengan penuh kelembutan agar menciptakan suasana hangat dan penuh keakraban.

BACA JUGA:Seni Drama: Pengertian, Unsur, Jenis, dan Fungsinya

Musik dan Iringan Tari

Tari Makan Sirih diiringi oleh musik tradisional Melayu yang halus dan syahdu. Alat musik yang biasa digunakan antara lain gambus, gendang, marwas, dan accordion. Irama musiknya mengikuti gerak penari yang lembut dan berirama tenang.

Dalam beberapa pertunjukan, musik pengiring juga disertai pantun-pantun Melayu yang berisi ucapan selamat datang atau doa agar tamu mendapat keberkahan. 

Kategori :