Danau Tondano: Cermin Biru di Negeri Minahasa Sulawesi Utara

Sabtu 04-10-2025,20:03 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

Hasil tangkapan nelayan kemudian dijual di pasar tradisional atau langsung diolah menjadi kuliner khas. 

Ikan mujair bakar dengan bumbu rica atau woku menjadi menu andalan yang menggugah selera wisatawan. 

Rasanya pedas, gurih, dan segar—cerminan karakter masyarakat Minahasa yang hangat dan bersemangat.

Danau Tondano kini berkembang menjadi destinasi wisata yang ramah keluarga. Pengunjung dapat berkeliling danau dengan perahu kayu sambil menikmati udara pegunungan yang bersih. Beberapa area juga menyediakan permainan air seperti kano dan bebek-bebekan.

BACA JUGA:Menjelajah Keindahan Sangalaki di Ujung Kalimantan

Selain wisata alam, kawasan sekitar danau memiliki nilai sejarah tinggi. Salah satunya adalah Benteng Moraya, peninggalan perjuangan rakyat Minahasa melawan penjajahan. 

Dari atas benteng, panorama danau terlihat menakjubkan, menjadikannya titik favorit untuk berfoto dan mengenang masa lalu.

Letaknya hanya sekitar 30 kilometer dari Kota Manado, membuat Tondano mudah dijangkau wisatawan. Jalan menuju lokasi sudah beraspal baik, melewati deretan rumah tradisional dan pemandangan kebun cengkih yang harum. 

Fasilitas wisata pun terus ditingkatkan—mulai dari area parkir luas, penginapan, tempat makan, hingga spot foto berkonsep alami.

BACA JUGA:Air Terjun Jantur Inar, Oase Tenang di Kutai Barat

Bagi yang ingin menginap, tersedia resort dan homestay di kawasan Remboken atau Tondano yang menawarkan suasana tenang di pinggir danau. Saat malam tiba, suasana hening dan udara sejuk membuat pengalaman menginap terasa istimewa.

Di tengah keindahan itu, Danau Tondano juga menghadapi tantangan. Pertumbuhan eceng gondok yang cepat sempat mengancam ekosistem danau. 

Namun, upaya pembersihan dan pelestarian kini terus dilakukan oleh masyarakat bersama pemerintah daerah. 

Komunitas pemuda Minahasa rutin menggelar aksi bersih dan edukasi lingkungan agar danau tetap lestari.

BACA JUGA:Malioboro, Ikon Abadi Yogyakarta yang Menyatukan Sejarah

Kesadaran menjaga Tondano bukan hanya demi wisata, tapi juga masa depan generasi berikutnya. Air danau ini menjadi sumber kehidupan yang mengairi sawah dan kebutuhan rumah tangga ribuan warga.

Kategori :