Pulau Muna, Pesona Tersembunyi di Timur Nusantara

Jumat 03-10-2025,18:06 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

MEDIALAMPUNG.CO.ID - Pulau Muna di Sulawesi Tenggara merupakan salah satu destinasi yang hingga kini belum tersentuh arus wisata massal. 

Pulau yang berada di barat daya Kota Kendari ini menyimpan perpaduan keindahan alam dan kekayaan budaya yang masih lestari.

Dengan bentang alam karst, pantai berpasir putih, dan tradisi masyarakat yang tetap terjaga, Muna menghadirkan pengalaman berwisata yang berbeda dan lebih autentik dibandingkan destinasi populer lainnya.

Secara administratif, Pulau Muna termasuk ke dalam wilayah Kabupaten Muna dan Kabupaten Muna Barat. 

BACA JUGA:Danau Poso, Pesona Abadi Sulawesi Tengah

Pulau ini berdekatan dengan Pulau Buton di sebelah timur dan berbatasan langsung dengan Laut Banda di selatan. Untuk menjangkaunya, wisatawan biasanya terbang terlebih dahulu ke Kendari melalui Bandara Haluoleo.

Dari ibu kota Sulawesi Tenggara itu, perjalanan dapat dilanjutkan dengan kapal cepat atau feri menuju Raha, pusat pemerintahan Kabupaten Muna, dengan waktu tempuh sekitar dua hingga tiga jam. 

Alternatif lain adalah melalui Kota Baubau di Pulau Buton, lalu menyeberang menggunakan feri menuju pelabuhan Tampo atau pelabuhan lain di Muna.

Kawasan ini didominasi batuan karst yang membentuk gua-gua alami. Sebagian diantaranya menyimpan lukisan dinding kuno yang menjadi jejak kehidupan manusia prasejarah. 

BACA JUGA:Menjelajah Keindahan Sangalaki di Ujung Kalimantan

Selain itu, Muna juga dikelilingi pantai berpasir putih dengan air laut jernih yang memantulkan gradasi biru kehijauan. Beberapa teluk kecil di pulau ini bahkan menjadi lokasi ideal untuk snorkeling maupun diving. 

Di bagian tengah pulau, terbentang hutan tropis dan perbukitan yang menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna khas Sulawesi.

Pulau Muna menyuguhkan banyak lokasi wisata dengan karakter yang unik, baik berupa alam maupun sejarah.

  • Gua Liangkabori dan Metanduno: Gua ini menyimpan lukisan dinding berwarna merah yang menggambarkan aktivitas nenek moyang, menjadi bukti penting keberadaan manusia purba di Muna.
  • Pantai Meleura: Sering dijuluki “Raja Ampat-nya Muna”, pantai ini menawarkan panorama batu karang dan pulau kecil yang menawan, cocok bagi pecinta fotografi.
  • Danau Moko: Danau air payau ini dikelilingi tebing dan pepohonan rindang, menjadi tempat favorit warga setempat untuk berenang atau sekadar bersantai.
  • Gua Napabale: Memiliki terowongan bawah tanah yang menghubungkan dua sisi tebing, gua ini hanya dapat dieksplorasi saat air laut surut.
  • Pantai Pajala: Dengan garis pantai yang panjang dan suasana tenang, pantai ini ideal untuk piknik keluarga atau memancing.

BACA JUGA:Air Terjun Jantur Inar, Oase Tenang di Kutai Barat

Budaya yang Tetap Terjaga

Selain keindahan alam, Pulau Muna juga kaya akan tradisi. Bahasa Muna masih digunakan masyarakat dalam percakapan sehari-hari, dan adat istiadat tetap dijalankan, mulai dari prosesi pernikahan, tradisi pertanian, hingga kehidupan bahari.

Kategori :