Di balik tawa malunya, Raihan menuturkan keberanian tanpa retorika. “Nggak takut waktu naik tiang,” ucapnya singkat, sembari menahan senyum.
Usai kejadian, sapaan sayang datang dari banyak arah. “Senang, banyak yang sayang,” katanya pelan.
Sang ibu, Yunita Sari, menautkan rasa syukur. “Saya merasa terharu campur bangga. Banyak yang peduli dan sayang kepada Raihan. Sampai pada titik ini, apa yang dulu belum Raihan miliki, kini sudah dimiliki,” ungkapnya, suara bergetar.
Bupati Egi menutup pesannya dengan ajakan. “Harapannya, apa yang dilakukan Raihan jadi inspirasi bagi anak-anak muda di Lampung Selatan. Semangat dan keberanian bisa membawa perubahan besar,” imbuhnya.
BACA JUGA:Gunung Andong, Wisata Alam yang Ramah untuk Pendaki
Nilai paling kuat dari kisah ini adalah ketulusan yang berbalas kebaikan. Warga Lampung Selatan melihat cermin diri: keberanian kecil bisa menyelamatkan momen besar. Dan dari momen besar, lahirlah masa depan yang lebih terang.