Permata Biru di Tengah Hutan Raja Ampat

Kamis 21-08-2025,15:40 WIB
Reporter : Yayan Prantoso
Editor : Budi Setiawan

Wisatawan dilarang berenang karena arus deras dan kedalaman yang membahayakan. Aturan tersebut juga diterapkan untuk menjaga kualitas air yang mengalir ke sungai utama. 

Meski demikian, pemandangan di hulu tetap menarik untuk dinikmati dari tepi sungai.

Kali Biru kini menjadi salah satu destinasi tambahan yang memperkaya ragam wisata di Raja Ampat. 

BACA JUGA:Diduga Diperintah BEM Datang Subuh, Mahasiswa FH UNILA Tewas Kecelakaan

Selama ini, wilayah tersebut lebih identik dengan panorama laut. Kehadiran Kali Biru menunjukkan bahwa Raja Ampat juga memiliki pesona daratan yang tidak kalah menakjubkan. 

Bagi masyarakat Desa Warsambin, keberadaan wisata ini membuka peluang ekonomi baru, mulai dari jasa pemandu, transportasi perahu, hingga penyediaan fasilitas sederhana bagi wisatawan.

Namun, tantangan terbesar adalah menjaga keseimbangan antara manfaat ekonomi dengan kelestarian alam. Jika aturan tidak dipatuhi, kerusakan lingkungan bisa mengurangi daya tarik wisata ini. 

Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama masyarakat setempat berupaya memperkuat regulasi dan melakukan pengawasan agar pengembangan wisata tetap berorientasi pada keberlanjutan.

BACA JUGA:BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Lampung, BPBD Petakan Titik Rawan Bencana

Kali Biru memberi pesan penting bahwa keindahan alam harus dijaga bersama. Jika kawasan ini tetap lestari, wisatawan dari dalam maupun luar negeri akan terus datang, memberikan manfaat ekonomi sekaligus menjaga kelangsungan ekosistem hutan Raja Ampat. 

Dengan pengelolaan yang tepat, Kali Biru berpotensi menjadi ikon baru wisata alam Papua Barat yang mampu melengkapi daya tarik bahari Raja Ampat yang sudah mendunia.(*)

Kategori :