MEDIALAMPUNG.CO.ID — Ditengah maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor (curanmor) di Kota Bandar Lampung, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Lampung (Unila) di Kelurahan Gunung Sari meluncurkan inovasi keamanan berupa pemasangan alat pemindai sidik jari (fingerprint) di portal masuk RT 11.
Program ini lahir dari keresahan warga terhadap meningkatnya angka kejahatan, khususnya curanmor, di wilayah tersebut.
Ketua Kelompok KKN Gunung Sari, Satriawan Kencana, menjelaskan bahwa ide ini merupakan langkah pencegahan agar tindak kriminal bisa diminimalkan.
“Awalnya kami prihatin setelah mendengar keluhan warga yang pernah kehilangan dua motor dalam satu malam. Dari situ kami mulai merancang pemasangan fingerprint di portal masuk, sehingga setiap orang yang masuk, khususnya ke RT 11, wajib melakukan pemindaian sidik jari,” jelas Satriawan.
BACA JUGA:Banjir Hujatan, Film ‘Merah Putih: One For All’ Tidak Tayang di Lampung
Targetnya, akan ada empat unit fingerprint yang dipasang di pintu-pintu masuk utama.
Data seluruh warga RT 11 akan diinput, sehingga akses bagi orang asing yang berpotensi melakukan kejahatan bisa dibatasi.
“Kami ingin memastikan lingkungan lebih aman, terutama dari ancaman curanmor. Dengan sistem ini, hanya warga terdaftar yang bisa masuk,” tambahnya.
Lurah Gunung Sari, Uun Sesulihingwarno, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inovasi ini.
BACA JUGA:Link DANA Kaget 15 Agustus 2025: Klaim Saldo Gratis Viral Tanpa Syarat Ribet
Menurutnya, pemasangan fingerprint adalah langkah nyata dalam meningkatkan keamanan lingkungan, apalagi posisi Kelurahan Gunung Sari yang berada di tengah kota membuatnya rawan tindak kriminalitas.
“Saya berharap program ini menjadi contoh bagi kelurahan lain di Bandar Lampung. Semoga ke depan, teknologi keamanan seperti ini bisa diterapkan di lebih banyak wilayah,” ujarnya.
Dengan adanya kolaborasi antara mahasiswa KKN, pihak kelurahan, dan RT setempat, warga Gunung Sari optimis lingkungan mereka akan lebih aman dan nyaman.