3. Cermat Memilih Menu Sahur dan Berbuka
Asupan makanan selama puasa memegang peran penting dalam mengendalikan kondisi asma.
Hindari makanan dan minuman yang berpotensi menjadi pemicu, seperti minuman bersuhu terlalu dingin atau mengandung es berlebihan, hidangan yang terlalu pedas dan berlemak tinggi dan produk olahan dengan pengawet atau pewarna buatan.
Sebagai gantinya, pilih makanan kaya antioksidan seperti sayuran hijau, buah-buahan segar, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Pastikan juga kebutuhan cairan tercukupi dengan minum air putih secara bertahap mulai dari berbuka hingga sahur dan hidrasi yang baik membantu menjaga kelembapan saluran pernapasan sehingga napas tetap lega.
BACA JUGA:Sakit Perut Akibat Intoleransi Makanan: Kenali Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
4. Menghindari Faktor Pemicu Asma Selama Berpuasa
Penderita asma perlu menghindari faktor-faktor pemicu yang bisa menyebabkan sesak napas, seperti debu, asap kendaraan, asap rokok, aroma parfum yang menyengat, atau udara yang terlalu dingin.
Saat beraktivitas di luar ruangan, gunakan masker pelindung untuk mencegah masuknya partikel debu atau polusi ke saluran pernapasan.
Selain itu, sebisa mungkin hindari aktivitas berat yang dapat membuat napas terengah-engah di siang hari.
BACA JUGA:Enzim di Usus Halus; Jenis dan Perannya dalam Pencernaan
5. Menjaga Pola Tidur dan Waktu Istirahat
Perubahan jadwal makan dan tidur selama Ramadan sering kali membuat tubuh kurang istirahat.
Bagi penderita asma, kurang tidur dapat memengaruhi kekuatan sistem imun dan memicu peradangan pada saluran pernapasan.
Usahakan tetap mendapatkan waktu tidur yang cukup, meskipun harus diatur menjadi tidur malam yang lebih singkat ditambah tidur siang untuk mengembalikan energi.
BACA JUGA:Alat Fisioterapi dan Perannya dalam Mendukung Pemulihan Tubuh
6. Waspadai Gejala Awal Serangan Asma