Ia menganggap belajar adalah investasi jangka panjang yang akan membantunya tetap relevan meski tren di industri hiburan terus berubah.
Sejalan dengan prinsip itu, Aris tidak pernah berhenti mengasah kemampuannya. Ketika tidak sedang sibuk syuting, ia mengisi waktu dengan mengajar akting, menulis buku, hingga memproduksi serial drama.
Baginya, semua aktivitas itu adalah bagian dari proses membentuk dirinya menjadi seniman yang utuh dan tangguh.
Belakangan, Aris mulai mencoba peruntungan di dunia produksi digital. Ia terlibat dalam pembuatan serial vertikal, sebuah format konten yang didesain khusus untuk penonton media sosial.
BACA JUGA:Goa Tangkaboba Poso, Wisata Alam Bawah Tanah dengan Air Terjun di Dalamnya
Langkah ini ia anggap sebagai jembatan menuju peluang baru di industri hiburan yang kini semakin terintegrasi dengan teknologi digital.
Banyak rekan seprofesi Aris yang memilih fokus sepenuhnya di dunia akting, namun ia memutuskan untuk membagi energinya ke berbagai bidang.
Strategi diversifikasi inilah yang membuatnya tetap bertahan meski industri hiburan mengalami pasang surut. Ia percaya bahwa bertahan bukan hanya soal bakat, tetapi juga soal strategi hidup.
Dengan memegang prinsip belajar tanpa henti, menjaga kesehatan, dan membangun fondasi keuangan yang kokoh lewat bisnis, Aris Kurniawan menjadi contoh bahwa seorang seniman bisa sukses tanpa harus terjebak pada satu jalur saja.
BACA JUGA:Pemerintah Lanjutkan Efisiensi, 15 Pos Anggaran Kementerian Bakal Dipangkas pada 2026
Pengalaman, kerja keras, dan kemampuan beradaptasi menjadi senjata utamanya menghadapi perubahan zaman.
Ke depan, Aris berencana terus mengembangkan bisnis kulinernya sambil tetap aktif di industri hiburan, baik di depan maupun di belakang layar.
Ia berharap langkahnya bisa menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk tidak hanya mengandalkan popularitas, tetapi juga memikirkan masa depan secara matang. (*)